Atasi Banjir, Pemdes Leweunghapit Dambakan Pembangunan TPT di Sungai Cikamangi

MAJALENGKA, (FC).- Hujan lebat yang turun di wilayah Kabupaten Majalengka pada Rabu (5/2) sore, membuat beberapa desa yang menjadi langganan banjir kembali terendam. Seperti di Dukuh Cikamangi, Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, air luapan dari Sungai Cikamangi mulai menggenangi pemukiman warga.

Bahkan bukan saja perumahan warga Cikamangi yang terendam, banjir juga merendam puluhan hektar sawah di empat desa seperti Desa Sukawera, Ampel, Bantarwaru dan Desa Lojikobong, Kecamatan Sumberjaya.

Selain Dukuh Cikamangi, banjir kiriman pada Kamis (6/2) dini hari, juga menutup akses menuju Desa Kodasari dan Desa Kedung Kencana, dampak dari luapan sungai Cikalieum.

Camat Ligung Maman Komarudin, bersama Danramil Kapten Sugito didampingi Kades Leuweunghapit serta sejumlah masyarakat terjun langsung dan ikut mengatur arus lalulintas agar bisa melewati jalur tersebut. Bahkan di pagi harinya Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf Harry Subarkah juga turun dan meninjau lokasi banjir.

Kades Leuweunghapit, Didi Suryadi mengatakan, banjir kiriman yang terjadi kali ini adalah yang terbesar semasa kepemimpinannya. Biasanya banjir disini hanya merendam wilayah perumahan di Dukuh Cikamangi saja.

Namun banjir pada Kamis dini hari ini juga turut merendam jalan dan perumahan di Blok Desa, bahkan menutup akses transportasi menuju Desa Kodasari dan Kedungkencana. Dampaknya masyarakat yang akan beraktivitas harus mencari jalur alternarif.

Dikatakan Kades Didi, Banjir yang biasa terjadi ini penyebabnya adalah pendangkalan beberapa sungai yang semuanya bermuara ke sungai Cikamangi.

Disamping itu keberadaan tambak limpas atau bendungan air yang damparan pintu airnya terlalu tinggi yang berada di Desa Ampel, juga salah satu penyebab utama wilayahnya selalu terendam banjir manakala hujan lebat di hulu sungai turun.

"Kalau bisa kami mohon agar dinas terkait yang dalam hal ini BBWS untuk melakukan normalisasi beberapa sungai dan perbaikan tambak limpas atau bendungan yang ada di Desa Ampel," pinta Kades Didi.

Dikatakan Didi, pihaknya dalam hal Pemdes Leuweunghapit sudah sering mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengatasi banjir kiriman ini, dari mulai pengajuan melalui proposal ke dinas terkait, hingga pengajuan di Musrembang. Namun faktanya sampai saat ini pengajuannya belum juga direspon.

"Kami dari Pemdes sudah sering mengajukan permohonan untuk penangan banjir ini. Namun belum direspon. Kami seolah sudah bosan di buatnya terkait pengajuan proposal," ucap Didi.

Untuk mengatasi banjir ini, kata Didi, inginnya warga, agar pemerintah segera membangun TPT terusan sekitar 1.000 meter di sepanjang sungai Cikamangi, serta perbaikan tambak limpas yang ada di Desa Ampel.

Karena beberapa sungai seperti sungai Cikalieum, sungai Cikamangi dan sungai CIJARAKA semuanya bermuara di bendungan Desa Ampel. Sementara bendungan di Desa Ampel damparan pintu airnya sangat tinggi.

“Sehingga manakala hujan lebat terjadi, air sungai Cikamangi tersebut terhambat laju pembuangannya menuju sungai Cimanuk. Pada akhirnya air sungai Cikamangi meluap dan merendam perumahan dan pesawahan milik warga,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Camat Ligung Maman Komarudin didampingi Danramil Kapten Sugito, yang memantau langsung banjir di Desa Leuweunghapit, berjanji akan mengawal permohonan masyarakat disini. Pihaknya akan mengajukan normalisasi sungai, pembuatan TPT terusan di sepanjang sungai Cikamangi, dan membangun bendungan yang ada di Desa Ampel.

"Insya Allah kami akan kawal, bila perlu kami akan menghadap Bupati langsung, agar merekomondasikan keinginan warga disini ke pihak BBWS" ujar Camat Maman.

Perlu diketahui oleh masyarakat, kata Camat Maman, tidak semua pembangunan dikaper oleh Pemkab Majalengka, ada beberapa fasilitas juga dibangun oleh pemprov dan pusat. Seperti normalisasi sungai Cikamangi ini perbaikan kewenangannya berada di pemerintah pusat melalui BBWS yang berkantor di Cirebon. (munadi)

Atasi Banjir, Pemdes Leweunghapit Dambakan Pembangunan TPT di Sungai Cikamangi

BacaJuga :

Bagikan ini:

Baca Juga