KOTA CIREBON, (FC).- Hasil survei terbaru dari Naraya Institute menunjukkan persaingan ketat dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon 2024.
Data survei yang dilakukan pada 1-8 September 2024 ini menampilkan popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tiga pasangan calon yang bersaing dalam pilkada mendatang.
Survei menunjukkan bahwa pasangan Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati menempati posisi teratas dengan 34,7% responden menyatakan mengenal atau pernah mendengar tentang mereka.
Di posisi kedua, pasangan Eti Herawati dan Suhendrik mendapat 33,5% popularitas, hanya selisih tipis dengan pasangan Dani-Fitria. Sementara itu, Efendi Edo dan Siti Farida berada di posisi ketiga dengan 23,8% popularitas, dan sebanyak 8% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Dalam aspek akseptabilitas atau tingkat kesukaan, pasangan Dani Mardani dan Fitriani Pamungkaswati unggul dengan 31,2%. Diikuti pasangan Eti Herawati dan Suhendrik dengan 30%, menunjukkan selisih yang sangat tipis antara keduanya.
Sementara itu, pasangan Efendi Edo dan Siti Farida meraih 25,2% dukungan, dan 13,7% responden tidak memberikan jawaban atau belum menentukan pilihan.
Jika pemilihan dilakukan hari ini, pasangan Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati menjadi pilihan utama dengan 33% suara. Namun, pasangan Eti Herawati dan Suhendrik terus membayangi dengan perolehan 31,3%, menandakan persaingan yang sangat ketat.
Di posisi ketiga, pasangan Efendi Edo dan Siti Farida mendapatkan 21,7% dukungan. Sebanyak 14% responden masih belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
Melihat data ini, kompetisi menuju Pilkada Kota Cirebon 2024 diprediksi akan semakin seru. Selisih yang tipis antara pasangan Dani-Fitria dan Eti-Suhendrik menunjukkan potensi perubahan preferensi publik hingga hari pemilihan tiba.
Salah seorang pengamat politik, Sutan Aji Nugraha menyebutkan bahwa faktor komunikasi dan kedekatan dengan masyarakat akan menjadi penentu dalam fase kampanye mendatang.
“Pasangan yang mampu memperkuat interaksi langsung dengan warga dan menyampaikan program secara jelas akan memiliki keunggulan,” ujar Sutan Aji, Sabtu (12/10).
Dengan masih adanya sekitar 14% pemilih yang belum menentukan pilihan, setiap pasangan calon memiliki peluang untuk memperbesar basis dukungan. Sosialisasi program yang efektif dan pendekatan personal akan menjadi kunci untuk menarik pemilih yang belum menentukan sikap.
Pilkada Kota Cirebon 2024 diperkirakan akan menjadi ajang pertarungan ketat, mengingat setiap pasangan calon memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang hampir seimbang. (Agus)