KUNINGAN, (FC).- Ratusan warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kuningan berbondong-bondong mendatangi Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan.
Mereka memadati halaman kantor tersebut, bahkan rela berdesak-desakan. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari sepekan lamanya, dan pegawai kantor dinas tersebut kewalahan mengatur keluar masuknya warga.
Kedatangan mereka adalah untuk mendaftar sebagai pemohon penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta dari pemerintah. Program tersebut merupakan program Presiden Jokowi di masa pandemi Covid-19.
Bantuan Presiden (Banpres) bagi pelaku usaha menengah kecil dan mikro ini kembali dibuka setelah tahap pertama selesai diverifikasi dan dalam tahap pencairan. Tentu saja peluang tersebut disambut baik para pelaku usaha ini.
Setiap harinya, ratusan pelaku usaha rela antre untuk bisa mendaftar supaya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat bagi UMKM yang terdampak Covid-19.
Menurut keterangan Plt Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan Bunbun Budhiyasa melalui Kabid UMKM dan Perindustrian Tatang Rustandi, untuk pendaftaran bantuan UMKM ini kembali dibuka sesuai dengan intruksi pemerintah pusat.
Pasalnya dari kuota 12 juta berdasarkan hasil verifikasi baru 9,1 juta UMKM yang memenuhi syarat mendapatkan bantuan.
“Pendaftaran tahap 2 ini kembali dibuka. Masih ada sisa 2,9 juta lagi bagi penerima bantuan UMKM, sehingga penerimaan pengajuan dibuka kembali hingga akhir bulan Oktober. Sisa kuota ini untuk seluruh Indonesia bukan hanya Kuningan saja,” kata Tatang saat ditemui di ruang kerjanya.
Tatang menambahkan, persyaratan bagi pendaftar memang cukup mudah hanya membawa potocopy KTP dengan menyertakan nomor handphone dan jenis usaha.
“Kami di dinas hanya menerima dan mengajukan saja daftar calon penerima bantuan ini. Berikutnya pihak pemerintah pusat yang menentukan siapa saja yang akan menerima bantuan ini,” ujar Tatang.
Tatang menyebut tidak hanya pihaknya saja yang mengajukan daftar calon penerima bantuan kepada pemerintah pusat.
Ada juga dari pihak bank BNI, BRI, PNM dan Pegadaian. Maka dari itu, pemerintah pusat yang menentukan nantinya.
“Pendaftaran di dinas kami buka hingga hari ini saja. Mulai besok sudah dilakukan di desa/kelurahan masing-masing pendaftarannya. Surat pemberitahuannya sudah kami sebarkan dan pihak desa maupun kelurahan agar tidak boleh menolak pendaftaran para pelaku usaha ini,” papar Tatang.
Hingga saat ini, Tatang mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah pendaftar yang datang karena masih dilakukan input data.
Hanya saja, untuk tahap pertama telah terdaftar sekitar 82.000 calon penerima bantuan dan sekitar 70.201 yang telah divalidasi datanya.
“Namun dari jumlah itu baru sekitar 19.000 UKM saja yang telah menerima notifikasi dan bisa mencairkan bantuan senilai Rp2,4 juta,” ujar Tatang.
Sementara itu salah seorang warga Desa Ciawilor Kecamatan Ciawigebang Siti Patimah (25) mengaku rela antre untuk bisa mendaftar calon penerima bantuan presiden.
Awalnya, pada tahap pertama dirinya tidak kebagian mendaftar. Namun baru-baru ini ada informasi lagi bahwa bantuan dibuka kembali.
“Setelah mendengar dibuka kembali, saya langsung datang ke sini untuk mendaftar. Saya sampai di kantor dinas ini dari jam 7 pagi. Tetap saja harus sabar antre,” ujar Siti. (Ali)