KOTA CIREBON, (FC).- Nashrudin Azis, Bacaleg dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tak akan berkecil hati meski tak masuk Daftar Calon Tetap (DCT) legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
Azis yang masih menjabat sebagai Waliklota Cirebon, sebelumnya sudah mendaftarkan dirinya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI, kini ia menunggu apakah namanya akan masuk dalam DCT atau tidak. Sementara, pengumuman DCT dari KPU Kota Cirebon akan dilakukan pada 4 November 2023 mendatang.
“Tapi kalau saya tidak ditetapkan menjadi DCT tentunya saya tidak akan berkecil hati,” kata Azis didampingi Sekda Agus Mulyadi, Kamis (2/11).
Jika tidak masuk dalam DCT sebagai Bacaleg DPR RI, ia akan tetap berjuang bersama-sama kader dan simpatisan PDI Perjuangan, untuk memenangkan partai berlambang kepala banteng tersebut pada Pemilu 2024.
“Saya akan tetap berjuang membantu mewujudkan cita-cita PDI Perjuangan baik di legislatif maupun di eksekutif. Karena saya sudah menjadi kader PDI Perjuangan tidak akan pilih-pilih dicalonkan atau tidak wajib karena tugas kader adalah membantu mensukseskan program PDI Perjuangan,” ujarnya.
Selain itu, jika tidak masuk dalam DCT maka dirinya akan berkonsultasi dengan Sekretaris Daerah mengenai jabatan yang sekarang diemban, yakni sebagai Wali Kota, pasalnya masa jabatannya akan berakhir 12 Desember 2023.
“Saya mengajukan permohonan pengunduran diri jika ditetapkan sebagai calon tetap di PDI Perjuangan. Misalkan Saya tidak ditetapkan menjadi DCT mekanisme selanjutnya bagaimana, dan apakah saya membuat surat permohonan kembali ataukah seperti apa. Inilah kira-kira yang harus digaris bawahi bahwa mundur ataupun ditetapkan menjadi daftar calon tetap atau tidak itu nanti setelah itu saya akan bicarakan dengan Pak Sekda. Kalau saya masuk dalam DCT tidak masalah semuanya clear karena secara otomatis saya harus mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Wali Kota Cirebon,” tuturnya.
Di sisi lain, sebagai kader baru di PDI Perjuangan ia sangat tahu diri. Ia menyatakan, tetap melakukan komunikasi yang baik serta mengedepankan sikap menghormati kepada kader yang sudah lebih lama berkarya di PDI Perjuangan.
“Saya sebagai kader baru harus tahu diri. Saya tidak mau apa namanya membuat kesal para senior-senior di PDI Perjuangan. Saya terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para kader,” pungkasnya. (Frans)