“Pariwisata Kuningan harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (IT), salah satunya adalah harus ada aplikasi yang mampu menampilkan informasi data profil daya tarik wisata dengan disertai informasi pendukung” Lanjutnya
Menurut Ucu, manfaatnya adalah bagi pihak internal meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan sebagai bahan dalam mengambil kebijakan untuk optimalisasi kualitas kinerja organisasi.
Sedangkan bagi pihak eksternal yaitu meningkatkan pelayanan publik dengan memberikan kemudahan akses informasi kepada masyarakat sehingga diharapkan menumbuhkan minat masyarakat untuk berkunjung ke destinasi pariwisata Kabupaten Kuningan.
Atas dasar pemikiran tersebut, saat mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II Tahun 2020 yang diselenggarakan BPSDM Provinsi Jawa Barat baru-baru ini, Ucu menawarkan inovasi pembuatan aplikasi Daya Tarik wisata, Solusi yang ditawarkannya untuk Pengembangan pariwisata Kabupaten Kuningan melalui aplikasi daya tarik wisata ini terpilih menjadi terbaik keempat dari 30 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan II Tahun 2020.
‘Dengan terobosan ini, daya tarik wisata di Kabupaten Kuningan akan memiliki daya jual dan berdampak kepada optimalisasi tingkat kunjungan wisatawan baik wisnus maupun wisman, sehingga dapat mendongkrak perekonomian melalui sektor pariwisata.” harap Ucu
Ucu juga berharap Kabupaten Kuningan harus memiliki daya tarik wisata unggul terpadu, yakni daya tarik wisata yang telah memenuhi unsur 3A pariwisata, yaitu Atraksi sebagai daya tarik utama sebuah destinasi wisata; Amenitas sebagai fasilitas pendukung sebuah destinasi wisata; Aksesibilitas yang dapat diartikan sebagai beragam hal yang berkaitan dengan akses wisatawan ketika hendak berkunjung ke sebuah destinasi wisata, selain itu tentunya didukung pula oleh implementasi sapta pesona. (Bambang)
Discussion about this post