Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar
Diawali pada tahun 2001, Agus menyandang gelar sarjanya dari Program Studi (Prodi) Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSDK), Universitas Gajah Mada (UGM), lalu ia memutuskan untuk langsung menempuh S2 mengambil Program Studi Sosiologi di tempat yang sama, yaitu UGM.
“Berangkat dari kegelisahan, pada waktu itu saya membaca situasi pasca revormasi yang terjadi di tahun 1998, nampaknya kedepan tidak cukup jika pendidikan ini hanya berhenti di S1 saja,” ungkapnya
Setelah Agus selesai menempuh pendidikannya sampai jenjang S2, Agus kembali ke kota asalnya, Cirebon. Kembalinya ia ke Cirebon, bermaksud untuk mengembangkan ilmu yang telah ia dapat dari perantauan di kota asalnya itu. Namun saat itu, situasi pendidikan di Kabupaten Cirebon belum begitu memadai secara signifikan.
“Karena setelah lulus S2 pada tahun 2004, saya telah mencoba banyak melamar ke perguruan tinggi yang ada di Cirebon, tapi belum ada yang menerima pada saat itu. Karena dahulu Cirebon belum mempunyai predikat yang sama seperti Yogyakarta, yaitu sebagai kota pelajar,” jelasnya.
Akhirnya pada saat itu, Agus memutuskan untuk berwirausaha terlebih dahulu, dengan membuka workshop multimedia. Meskipun multimedia berbeda dari ilmu yang ia tempuh dimasa kuliah, namun Agus mengakui bahwa semasa kuliah ia mempunyai hobi dengan hal-hal yang berbau komputer.
Walaupun di tahun 2004 belum banyak masyarakat yang memahami tentang dunia multimedia, tetapi wirausahanya tersebut mendapat respons yang cukup baik dari masyarakat.Dari situ, ia memiliki 6 karyawan yang latar belakang pendidikannya lulusan SD yang berjalan sekitar 5 tahun.
Namun dibalik perjalanannya membuka wirausaha tersebut, Agus tidak lepas dari kegelisahannya mengenai bidang ilmu yang ia miliki semasa menempuh perkuliahan di UGM belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kemudian pada tahun 2011, Agus mencoba lagi melamar di Universitas Muhammadiya Cirebon dan diterima sebagai dosen Ilmu Pemerintahan (IP). Pada tahun 2013, ia dipercaya untuk menjadi anggota Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) di Universitas Muhammadiyah Cirebon.
“Nah berangkat dari sanalah saya mengetahui seluk-beluk manajemen pendidikan tinggi. Pada tahun 2016, akhirnya saya mendapat amanah untuk menjadi Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Pemerintahan sampai dengan sekarang,” tukasnya.
Menurutnya menjadi seorang dosen sekaligus Kaprodi dapat mengaktualisasikan diri dalam pengembangan keilmuan, dapat mengekspresikan kebebasan akademik, serta membangun jiwa kritis kepada mahasiswa.
Prinsipnya adalah selalu menjaga silaturahim dan menjaga kepercayaan yang harus ditegakan, kemudian ia pun berharap untuk institusi agar terus berkembang, terutama kualitas input mahasiswa, kualitas input dosen, dan kualitas output mahasiswa.
“Harapan saya UMC ini kedepannya dapat menjadi sentra pendidikan khususnya di Kabupaten Cirebon, umumnya di wilayah III Cirebon, yaitu Ciayumajakuning. Sehingga jika orang menanyanyakan soal perguruan tinggi, maka orang akan mengingat Universitas Muhammadiyah Cirebon,” ujarnya. (Indah)
BIODATA:
Nama : Agus Rianto, S.Sos, M.Si
TTL : Cirebon, 4 Agustus 1976
Jabatan : Kaprodi Ilmu Pemerintahan Universita Muhammadiyah Cirebon