“Dari sebanyak 440 responden, para pemilih di Indramayu ini Money Politic adalah hal yang lumrah dan mereka senangi, Termasuk dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu 2020 yang rencananya akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, ” ujarnya
Sedangkan yang beranggapan praktek money politic kurang wajar hanya sebesar 22,0 persen dan beranggapan tidak wajar sama sekali sebesar 19,8 persen.
“Dengan kata lain, mayoritas warga di Indramayu senang dan suka jika ada yang melakukan money politic,” ujarnya.
Masih berdasarkan survei, disampaikan Toto Izul Fatah, sebanyak 52,8 persen masyarakat di Kabupaten Indramayu rupanya juga mengaku calon bupati yang melakukan money politic akan mempengaruhinya dalam menyalurkan hak suara.