KOTA CIREBON, (FC).- Kemendikbud RI menyelenggarakan Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Program KMP ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiwa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para Guru dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Mukarto Siswoyo, saat melepas 13 mahasiswa UGJ untuk mengikuti program KMP, Kamis (15/10). Selain Rektor UGJ, hadir pula Wakil Rektor I, Wakil Rektor III dan Dekan FKIP.
“Kampus Mengajar adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa UGJ untuk pendidikan adik-adik kita di desa maupun kota, yang saat ini tentu mengalami kondisi yang sangat tidak nyaman. Para siswa tetap harus belajar, sementara tidak bisa bertemu dengan guru dan teman-temannya, dan ini merupakan tantangan,” ucapnya kepada FC.
Untuk program KMP ini, lanjutnya, yang diikuti mahasiswa semester 7 dan semester 2 Prodi PGSD FKIP UGJ. Program ini dibiayai oleh pemerintah melalui Kemendikbud dan Kementrian Keuangan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
UGJ memperoleh hibah KMP, adalah sebuah apresiasi dari Kemendikbud, sehingga mahasiswa yang terpilih mengikuti program KMP dapat melaksanan tugas dan amanat ini sebaik-baiknya. Mahasiswa mempunyai kreativitas, inovasi yang sudah diperoleh dari lembaga selama perkuliahan agar diterapkan selama menjalankan program ini.
Ke 13 mahasiswa ini, akan melakukan didua Sekolah Dasar di Kabupaten Cirebon, yaitu SD Negeri 1 Beber, dan SD Negeri 2 Patapan. Mulai tanggal 12 Oktober sampai 18 Desember 2020. Dan kegiatan ini yang banyak memberikan tambahan pengalaman.
“Jadikan kegiatan ini sebagai pengabdian dan belajar, memperoleh pengalaman nyata dalam proses pembelajaran di lapangan,” pungkasnya. (Agus)