KAB. CIREBON, (FC).- Masyarakat Kabupaten Cirebon sudah sangat menantikan pergantian wajah baru Taman Pataraksa yang terletak di tengah-tengah area perkantoran Kabupaten Cirebon itu.
Karena wacana revitalisasi Taman Pataraksa itu sudah digadang-gadang akan dilakukan pada tahun lalu.
“Kami sudah menantikan, seperti apa sih wacana revitalisasi Taman Pataraksa itu,” kata salah seorang warga yang sedang bersantai di Taman Pataraksa, Sinta (21), Rabu (31/3).
Hal senada juga disampaikan temannya, Marno (23), ia sudah membayangkan bahwa pembangunan Taman Pataraksa itu apakah sama dengan Alun-alun Kota Cirebon dan Majalengka atau beda.
“Mudah-mudahan tahun sekarang sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” harap Marno.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Deny Nurcahya mengatakan, informasi yang ia peroleh adalah untuk tahap revitalisasi Taman Pataraksa sudah mulai pada lelang manajemen konstruksi atau MK. Total anggaran sekitar Rp15 miliar.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi. Setelah itu kita lelang. Mudah-mudahan juga di bulan Juni bisa dilaksanakan pekerjaannya,” kata Deny Nurcahya saat ditemui di acara Musrenbang RKPD TA 2022 di hotel Patra.
Deny mengatakan, konsep Taman Pataraksa tetap mengambil tema daerah Kabupaten Cirebon dan tidak mungkin merubah yang sudah sesuai dengan DED yang sudah ada.
“Pokoknya dipastikan tahun ini. Masuk ke parsial. Juni insya Allah bisa digelar. Tidak bisa lewat tahun. Kita harap tidak ada refocusing. Karena kita berusaha agar bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Lelang juga harus cepat, tidak akan diulur-ulur,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menyulap Taman Pataraksa Kabupaten Cirebon menjadi alun-alun serba guna.
Tidak tanggung-tanggung, Pemprov Jabar siap alirkan anggaran untuk pembangunan alun-alun serba guna tersebut mencapai belasan miliar.
Team Leader pembangunan alun-alun Pataraksa, Firman Irmansyah mengatakan konsep yang ia tawarkan untuk pembangunan Taman Pataraksa ini adalah pembuatan alun-alun yang akan dijadikan gabungan antara ruang publik umum se-Jawa Barat dengan kearifan lokal Kabupaten Cirebon.
“Kita memakai semua unsur desain dari lambang Kabupaten Cirebon yang dimasukan kedalam desain kita. Dan fungsi utama alun-alun ini adalah dijadikan ruang publik umum bukan taman, yang didalamnya akan ada kegiatan untuk keluarga, anak-anak, serta tempat wisata kecil-kecilan,” kata Firman usai rapat dengan SKPD terkait di ruang rapat bupati cirebon, Kamis (10/10).
Dikatakan Firman, Secara umum alun-alun ini pihaknya mengadopsi dari visi misi Gubernur Jawa Barat yang dipadukan dengan kearifan lokal daerah setempat.
Bahkan nantinya alun-alun ini tidak ada desain yang mirip dimanapun se-Jawa Barat.
“Fasilitas yang ada adalah kita sediakan ruang serba guna atau galeri, yang nantinya di isi oleh kegiatan masyarakat seperti menjual produk lokal akan ditampilkan disini,” ujarnya.
Bahkan, alun-alun ini dapat dijadikan sebagai tempat transit jika ada tamu penting yang berkunjung di Kabupaten Cirebon.
“Nanti tamu penting ini di ajak ke alun-alun, karena ada ruang serba guna yang tertutup. Selain itu juga ada yang terbuka, untuk kegiatan upacara, senam dan lainnya,” ungkapnya.(Ghofar)
Discussion about this post