KUNINGAN, (FC).- Bupati Kuningan, H Acep Purnama dan Wakil Bupati H M Ridho Suganda beserta istri melaksanakan salat Iduladha di Masjid Agung Syiarul Islam, Minggu (10/7).
Tampak hadir, Sekda Kuningan H Dian Rachmat Yanuar, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan hadir bergabung di Masjid Agung Syiarul Islam.
Dalam sambutannya, Bupati Acep mengatakan, hari ini kita merayakan hari raya Iduladha atau hari raya kurban, terkandung makna yaitu adanya jiwa pengorbanan sebagai bentuk ketaatan umat beragama kepada Allah SWT. “Dengan momentum hari Iduladha mari kita teladani sikap nabi ibrahim dalam berkorban, dengan keikhlasan berkorban semoga kita selalu menjadi seorang yang bersyukur,” kata Acep.
Di tengah Covid-19 yang masih belum berakhir ini, lanjut Acep, Allah SWT telah menguji kita kembali dengan munculnya wabah baru penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda hewan peliharaan di beberapa wilayah di negara Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuningan. Hal ini tentunya sangat tidak kita harapkan terlebih halini terjadi di saat kita akan melaksanakan perayaan Iduladha.
Munculnya wabah PMK terhadap hewan, lanjut Acep, telah berdampak pula pada penyelenggaraan kurban tahun ini, dampak tersebut tentunya dirasakan langsung khususnya oleh para pedagang daging dan para peternak di Kabupaten Kuningan.
“Sebagaimana data dari dinas terkait perlu kami sampaikan bahwa per tanggal 7 Juli 2022, bahwa sebaran kasus pmk di Kabupaten Kuningan mencapai 3.281 ekor , terdiri dari positif PMK 61 ekor dan suspek atau gejala 3222 ekor, yang tersebar di 20 kecamatan dan 45 desa,” ungkap Acep.
Acep mengaku, pemerintah daerah bekerja sama dengan dinas dan instansi terkait telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan, baik secara medis maupun non medis, sebagaimana yang dilakukan pada saat wabah Covid-19 dengan melakukan lockdown lokasi terpapar, pemeriksaan dan perawatan hingga pemberian vaksinasi pada hewan yang sudah mencapai 57,49 %.
“Untuk itu pada kesempatan ini juga saya mengingatkan kepada masyarakat yang hendak melaksanakan kurban agar benar-benar dapat memilih dan memilah hewan yang sehat dan terjamin kesehatannya. saya juga menyarankan agar pemotongan/penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH), agar kondisi kesehatan hewan dapat diketahui,” jelas Acep.
Namun demikian, dikatakan Acep, cobaan serta ujian ini jangan sampai mengurangi niat untuk berkurban, masih banyak hewan-hewan lain yang masih sehat dan dapat dijadikan sebagai hewan kurban sesuai dengan yang disyariatkan oleh agama.
“Hal ini tentunya menjadi peringatan pula untuk kita sama-sama renungkan, bagaimana kita harus lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta (Allah SWT), serta sejauh nmana kesabaran kita umat manusia mampu menghadapi cobaan dan ujian yang allah berikan,” kata Acep.
Musibah dan ujian yang dirasakan saat ini, lanjut Acep, masih jauh beratnya bila dikaitkan dengan pengorbanan yang di alami dan dirasakan oleh Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail, bagaimana ketika mereka diuji oleh Allah SWT.
Untuk melaksanakan perintahnya padahal perintah tersebut di luar jangkauan akal pikiran manusia, namun sikap siap dan rela berkorban merupakan proses keteladanan yang harus diikuti bersama dan semangat pengabdian serta pengorbanan mereka lakukan tanpa protes, tapi tunjukan sikap yang ikhlas menerima perintah tersebut.
“Dari gambaran berbagai peristiwa tersebut, melalui mimbar Iduladha ini, sebagai kepala daerah izinkan saya untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Pertama, mari kita jadikan peristiwa Nabiyullah Ibrahim dengan anaknya Nabi Ismail sebagai tonggak ketauhidan kita kepada Allah SWT, sehingga nilai tulus ikhlas menerima perintahnya merupakan cermin dan sikap insan yang bertaqwa,” kata Acep.
Kemudian, lanjut Acep, peristiwa kurban merupakan simbol bagi kita untuk mampu menerapkan jiwa sosial, peduli pada sesama, berupaya menolong kaum yang lemah, sehingga momentum Iduladha ini harus dijadikan sebagai wujud nyata membangun kesalehan sosial dalam konteks habluminannas dan kesalehan spiritual dalam kerangka hablumminallah.
Lalu, masih kata Acep, beragam peristiwa yang terjadi saat ini, harus disikapi dengan hati yang sabar, tawakal dan berserah diri kehadirat Allah SWT, seraya terus berikhtiar agar segala ujian dan cobaan yang Allah berikan masih dalam batas kemampuannya, serta diberi solusi untuk dapat mengatasinya. Acep ajak jadikan peristiwa kurban ini sebagai sumber motivasi dalam kehidupan, agar mampu melahirkan generasi penerus yang religius.
Terakhir, dikatakan Acep, harus terus berupaya agar dalam hati dan jiwa selalu membara semangat untuk membangun masyarakat yang mandiri, baik mandiri dari sisi ekonomi, sosial maupun budaya, disertai tumbuh suburnya sikap agamis masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera lahir maupun batin.
“Selanjutnya demi kelancaran dan juga kekhidmatan penyelenggaraan ibadah kurban, saya berharap agar pelaksanaan hewan qurban mengacu pada surat edaran Menteri Agama Republik Indonesia nomor : 10 tahun 2022 tentang panduan penyelenggaraan salat hari Raya Iduladha dan pelaksanaan kurban tahun 1443 hijriyah,” kata Acep.
Atas nama pemerintah daerah, pribadi, seluruh keluarga, serta forum koordinasi pimpinan daerah Kabupaten Kuningan, Acep mengucapkan Selamat Hari Raya Iduladha 1443 H. Semoga seluruh amal bakti dijadikan sebagai amal sholeh dihadapan Allah SWT.
Usai shalat Ied, Bupati Kuningan H Acep Purnama menyerahkan 2 ekor sapi kepada DKM Syiarul Islam untuk disalurkan kepada yang berhak , 1 ekor sapi atas nama pribadi dan keluarga dan 1 ekor sapi atas nama Pemerintah Daerah Kuningan. (Ali)