KUNINGAN, (FC).- Suasana duka menyelimuti Kabupaten Kuningan sejak hari meninggalnya Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama, hingga di hari pemakaman, awan kelabu menyelimuti Kabupaten Kuningan hingga kedatangan jenazahpun disambut dengan hujan.
Bahkan di hari pemakaman Mantan Bupati Kuningan pada Jumat (24/5) suasana alam pun masih diwarnai dengan hujan gerimis, ibarat alampun ikut menangis. Meski begitu penghantar jenazah hingga ke pemakaman tak surut, ribuan orang mengiringi jenazah Acep Purnama hingga ke tempat peristirahatan akhirnya di TPU Komplek BTN Cigugur.
Isak tangis dan lantunan doa tak henti menggema dilokasi pemakaman Mantan Bupati Kuningan Acep Purnama.
Sekedar informasi, Acep Purnama, dilantik menjadi Bupati Kuningan menggantikan Hj. Utje Choeriah Suganda, pada sisa masa jabatan 2016-2018, dan kembali terpilih menjadi Bupati Kuningan pada pemilihan kepala daerah tahun 2018 bersama H. M. Ridho Suganda.
Almarhum meninggalkan seorang istri Hj. Ika Siti rahmatika, dan 5 orang anak dan 4 orang cucu. Beliau pernah menjabat sebagai wakil ketua DPRD, Ketua DPRD tahun 1994-1999, Wakil Bupati Kuningan tahun 2013-2016, Bupati Kuningan Tahun 2016-2018, dan Bupati Kuningan 2018-2023. Selain jabatan politis Almarhum adalah seorang pengusaha di bidang perhotelan dan perdagangan hasil bumi.
Atas nama pemerintah Kabupaten Kuningan, pribadi dan keluarga Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, dan Sekretaris Daerah Kuninga H. Dian Rachmat Yanuar, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya H. Acep Purnama, semoga Almarhum meninggal meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Iip mengaku sosok almarhum sebagai tokoh yang berpengaruh dan berdedikasi tinggi. Bahkan dikenal sebagai inspirator, creator dan konseptor yang telah mendarmabaktikan hidupnya untuk kemajuan Kabupaten Kuningan.
“Pak Acep ini adalah pemimpin yang humble, tidak pernah membedakan pergaulan dengan siapaun, tidak ada jarak antara beliau dengan masyarakat saat bergaul,” ungkap Iip
lanjut Iip, atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas, pengabdian untuk pembangunan di Kabupaten Kuningan selama menjabat sebagai Bupati Kuningan.
“kita doakan semoga Almarhum pak Acep Purnama, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, di ampuni segala dosa kekhilafannya, selamat jalan pak Acep, insyallah Husnul Khatimah,” Kata Iip.
Sementara itu, anak dari Acep Purnama, Ceacilia Purnama menyampaikan pada akun Medsosnya bahwa dari informasi yang didapatnya dari Diryankes RSPAD Gatot Subroto, Brigjend TNI. Dr. Sugiarto, bahwa kesimpulan tim dokter bahwa ayahnya mengalami ganguan irama jantung yang di picu oleh adanya infeksi berat yang memang sudah lama terjadi sebelumnya, bisa tidak diketahui atau tidak dirasakan.
Tapi untuk pemeriksaan jantung, lanjut Ceacilia, bahwa tidak ada sumbatan, fungsi jantung cukup bagus dan MRI kepala tidak ada stroke pendarahan atau penyumbatan.
Saat pulang dari Jakarta dan dirawat di Bandung, Ceacilia mengaku ayahnya seminggu akhir membaik, motoric juga mulai ada kemajuan, saat fisioterapi pun kaki bisa bergerak, menelan ludah atau batuk juga bisa bahkan bisa mengeluarkan dahak. Meskipun belum bisa berbicara karean masih terpasang Tracheostomy tube dan makan melalui NGT.
“Mungkinkan ini kata orang jika yang sakit suka sehat dulu sebelum meninggalkan kita,” ungkapnya
Hari dimana sebelum ayahnya meninggal, Ceacilia mengaku ditelepon oleh adik ipar bahwa kondisi ayahnya tidak bagus. Dan awalnya ditangani di rumah sambil menunggu ambulance. Lalu dibawa ke RS Immanuel yang terdekat dengan ambulance, dan sampai rumah sakit, ayajnya sudah tidak ada nafas dan denyut jantung.
Kondisi itu, sempat dilakukan resusitasi, tapi memang pihaknya sudah mengikhlaskan semua dan di rumah sakit itu tecatat meninggal pukul 11.44 Wib, sempat tidak terima melepas ayahnya hingga akhirnya pukul 12.00 Wib mengikhlaskan dan meminta tim medis melepas semua alat yang menempel di tubuh ayahnya. (Ali)
Discussion about this post