KOTA CIREBON, (FC).– Sedikitnya 65 murid Sekolah Dasar Negeri Suranenggala mengunjungi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon.
Kunjungan tersebut berlangsung penuh kehangatan dan interaktif. Didahului dengan ramah tamah dan perkenalan, Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Fifi Sofiah memberikan wejangan kepada anak-anak mengenai anti perundungan dan menghormati orang tua serta pentingnya komunikasi.
Selain itu, Ketua KPAID yang akrab disapa Bunda Fifi juga menyampaikan materi terkait hak anak.
“Hak anak itu ada lima yaitu, hak mendapatkan kasih sayang, hak mendapat identitas, anak berhak mendapatkan pendidikan secara formal maupun informal, anak berhak mendapatkan kesehatan sehat jasmani maupun rohani, dan anak berhak mendapatkan hak main,” katanya, Kamis (29/2).
Bunda Fifi melanjutkan, pentingnya kontrol anak-anak saat berselancar di mesin pencarian Google dan media sosial.
Karena, jika tidak digunakan dengan bijak maka akan berdampak buruk bagi perkembangan mental dan cara bergaul anak-anak.
“Media sosial, Google berisi tentang pengetahuan yang tak terbatas. Jika anak-anak tidak dikontrol dan lepas dari pengawasan orang tua, maka teknologi terkini akan berdampak buruk bagi anak-anak. Karena anak akan degan mudah mengakses konten dewasa misalnya, atau bergaul dengan orng yang lebh dewasa melalui Facebook,” imbuhnya.
Bunda Fifi juga menekankan, pentingnya memilih lingkungan pergaulan. Karena dalam pergaulan yang sehat akan menciptakan anak-anak berkualitas dan bermenta kuat, jika sebaliknya anak-anak akan menjadi korban kekerasan seksual bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi pelaku.
“Penting bagi anak-anak dimana lingkungan pergaulan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dari pergaulan akan terbentuk mental yang berdampak pada perilaku si anak itu sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, komunikasi antar anak dengan orang tua juga sangat penting. Komunikasi yang kuat, terbuka dan jujur akan membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya.
Karena komunikasi erat kaitannya dengan perhatian kepada anak.
“Kalau ada apa-apa sampaikan kepada orang tua. Kalau tidak berani kepada orang tua masih ada guru di sekolah. Komunikasi sangat penting, ini akan membantu anak mengenali dirinya sendiri dan mencari solusi atas apa yang dialami si anak,” pungkasnya.(Frans)