KAB. CIREBON.- Meskipun bukan salah satu rumah sakit yang di rekomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien coronavirus disease (COVID-19). Namun rumah sakit umum daerah (RSUD) Arjawinangun sudah siap mem-backup rumah sakit rujukan tersebut.
Direktur RSUD Arjawinangun, dr Bambang Sumardi mengatakan sebelum adanya Virus Corona ini merebak, jauh-jauh hari pihaknya sudah mempersiapkan ruang atau kamar isolasi khusus untuk penanganan tertentu. Bahkan pihaknya memiliki lima ruangan isolasi khusus.
“Walaupun rumah sakit rujukan yang ditunjuk oleh Kemenkes adalah RSD Gunungjati, tapi kita sebagai rumah sakit penyangga harus siap. Karena ini tidak bisa diprediksi, seperti kasus-kasus di negara lain, tiba-tiba kasusnya langsung membludak banyak, dan ini yang dikhawatirkan juga. Makanya dengan kapasitas fasilitas Gunungjati yang terbatas otomatis rumah sakit disekitar Gunungjati juga sudah harus siap melengkapi sarana prasarana penangaan kasus ini, termasuk RSUD Arjawinangun,” kata dr Bambang Sumardi, kemarin.
Selain mempersiapkan sarana prasarananya, lanjut Bambang, pihaknya harus siap segala sesuatunya, termasuk SDM maupun sarana prasarana lainnya. Bahkan pihaknya juga sudah membentuk sudah bentuk tim, yakni tim SARI (Severe Acute Respiratory Infection).
“Kebetulan ketua-nya dokter spesialis paru. Penangananya sesuai dengan standar protap penyakit paru. Kami membuat SOP yang harus ditaati bersama, mulai dari pasien datang di IGD kemudian kita lakukan pelapisan. Kalau misalnya dicurigai COVID-19 maka akan kami masukkan keruang isolasi di IGD. Karena sesuai petunjuk dari kementrian, yang ditunjuk adalah RSD Gunungjati ya nanti kita koordinasi dengan RSD Gunungjati. Kalau misalnya RS Gunungjati penuh, ya otomatis harus siap disini,” kata Bambang.
Discussion about this post