KUNINGAN, (FC).- Beredar tulisan di media sosial, yang menuliskan ungkapan penasaran terhadap anggota dewan yang menitipkan aspirasi hingga 400 juta untuk membuat kamus Bahasa Sunda, ditanggapi langsung oleh anggota DPRD Kuningan Rany Febriani, Selasa (13/12).
Rany yang merupakan anak dari Ketua Partai Demokrat Kuningan itu mengaku tidak mengetahui ada program kamus Bahasa Sunda tersebut, tapi dia berani berkomentar dikarenakan dalam media sosial tersebut terkesan menyudutkan dirinya. Karena ada beberapa komentar yang menyebutkan Eks THL, Eks Dosen, dan memang itu adalah dirinya yang pernah menjadi dosen Bahasa sunda.
“Saya kaget kok ngarahnya ke saya, mungkin karena saya dulu dosen Bahasa sunda, saya sendiri baru tahu kalau ada program itu, jujur saya tidak tau kegiatan itu nomenklatur pastinya apa, tapi itu bukan aspirasi saya,” ungkap Rany.
Tapi disisi lain, Rany juga sangat mendukung adanya program tesebut, karena memang kebutuhan bacaan ataupun kamus Bahasa Sunda memang sangat sulit didapat dan baru sedikit di Kuningan kalaupun ada.
“Sebenarnya saya mendukung sekali program itu, tapi mohon maaf karena keterbatasan dan saya juga memiliki konsitituen yang harus diprioritaskan, jadi belum bisa mendukung anggaran kebudayaan,” kata Rany.
Rany sendiri menjelaskan jika memang alurnya adalah penyusunan kamus Bahasa Sunda, maka butuh waktu yang tidak singkat, dimana perlu ada tim ahli Bahasa dan lainnya. Bahkan jika mulai dari nol lagi maka anggaran yang ramai 400 juta itu tidak cukup.
“Berbeda kalau pengadaan, itu mah gampang tinggal beli yang sudah ada dan didistribusikan,” ujar Rany.
Rany sendiri mengaku masuk di dewan Kebudayaan Kabupaten Kuningan dan pernah bergabung di Paguyuban Pasundan, dimana di dalamnya ada beberapa anggota DPRD yang aktif.
“Tapi sekarang saya tidak tahu siapa saja yang aktif, karena saya sudah lama tidak aktif di Paguyuban Pasundan,” kata Rany. (Ali)
Discussion about this post