KOTA CIREBON, (FC).- Artis papan atas Budi Doremi berhasil memeriahkan puncak perayaan Hari Jadi Cirebon ke-597. Penyanyi bersuara khas ini terlihat menyatu dengan desain panggung, alunan musik dan antusiasme masyarakat yang hadir pada Sabtu (27/7) malam di area Balai Kota Cirebon.
Lagu-lagu yang dinyanyikan Budi Doremi tak pernah gagal memukau penonton, unsur Forkompinda yang hadir pun tak kuasa sesekali menggoyangkan pinggulnya ikut iringan musik yang disajikan artis ibukota tersebut.
Penonton bersorak-sorai, riang gembira menikmati setiap alunan musik yang disajikan. Ditambah tata panggung dan tata lampu warna-warni menerangi malam mingguan di Open House Balai Kota Cirebon.
Budi Doremi menggebrak panggung Puncak Hari Jadi Cirebon ke-597 dengan lagu Sinaran milik Sheila Majid dan lagu Cantik dari Kahitna, berhasil memukau penonton yang turut bernyanyi. Budi Doremi memanfaatkan animo masyarakat dengan lagu selanjutnya yakni Tak kan hilang, Melukis senja, dan DoReMi.
Interaksi Budi Doremi dengan penonton juga semakin menghangatkan suasana malam di Kota Cirebon yang kebetulan tengah berangin cukup kencang.
Di sela-sela lagi yang dibawakan, Budi Doremi mengaku lahir di Banten yang secara historis erat kaitannya dengan Cirebon.
“Saya lahir di Serang Banten. Banten dan Cirebon memiliki sejarah yang erat bahkan bisa dibilang kakak adik. Dan saya malam ini hadir untuk memeriahkan ulang tahun sang kakak,” katanya, Sabtu (27/7) malam.
Pada kesempatan yang sama Kota Cirebon mendapatkan penghargaan dari Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat.
“Kita terima atas penghargaan kekayaan intelektual komunal dari Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia provinsi Jawa Barat, ada 10 penghargaan yang akan diberikan kepada Kota Cirebon,” kata Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi.
Ke-10 penghargaan tersebut diantaranya adalah tujuh penghargaan kategori ekspresi budaya tradisional dan tiga penghargaan kategori pengetahuan tradisional.
“Tujuh ekspresi budaya tradisional dan tiga pengetahuan tradisional, diantaranya yang pertama Sega Jamblang, yang kedua Docang, yang ketiga Empal Gentong,” ujarnya. (Frans)
Discussion about this post