KUNINGAN, (FC).- Perempuan Jenggala berkomitmen serius dalam membantu pemerintah mengentaskan masyarakat dari stunting.
Komitmen ini ditunjukan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) untuk puluhan balita stunting di Desa Sangkanurip Kabupaten Kuningan.
Bantuan PMT ini diberikan secara simbolis pada acara syukuran HUT ke 5 Perempuan Jenggala di Ballroom Grage Resort Sangkan Kuningan pada Kamis (29/2).
Acara syukuran yang dirangkai sosialisasi perubahan prilaku dan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) itu dihadiri dan dibuka oleh Pj. Bupati Kuningan, Raden Iip Hidayat.
Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky D Kartiwa menegaskan, mengcegah stunting tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, namun juga seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali Perempuan Jenggala.
“Di Kabupaten Kuningan, khususnya Desa Sangkanurip terdapat 60 anak balita yang mengalami stunting, sehingga kami akan melakukan penyuluhan dan pendampingan selama 3 bulan, sehingga diharapkan stunting di Desa Sangkanurip ini bisa ditekan lagi,” ujar Vicky dalam sambutan acara tersebut.
Nantinya mereka didampingi selama tiga bulan oleh tenaga kesehatan yang disediakan Perempuan Jenggala, dan setiap minggunya akan mendapat susu dan makanan tambahan yang berprotein dan bergizi.
“Pengecekan dan penambah gizi serta pendamping oleh tim medis kami barikan. Mereka difasilitasi panitia lokal dan melibatkan pihak pemerintahan desa untuk mendata,” katanya.
Vicky, menekankan bahwa kegiatan ini akan terus berlangsung hingga sebelum bulan Ramadhan.
Dalam pelaksanaan kegiatan di Kuningan ini, Perempuan Jenggala menggandeng kerjasama dengan Grage Group.
Dia berharap agar seluruh kepengurusan lebih solid, kompak, dan tetap memberikan kontribusi dengan tujuan mengabdi untuk negeri.
Peserta yang hadir pada acara ini berjumlah 150 orang sasaran peioritas stunting, 25 orang remaja atau Catin, 25 ibu hamil, 25 ibu pasca salin atau Ibu Baduta dan Baalita, keluarga dengan resiko stunting, tokoh mmasyarakat, Musspida, OPD terkait dan unsur terkait masyarakat desa Sangkanurip.
Dalam kesempatan itu, PJ Bupati Kuningan Haden Iip Hidajat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada Perempuan Jenggala.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih atas andil penanganan stunting yang dilakukan oleh Perempuan Jenggala.
Iip mengatakan bahwa pencegahan stunting merupakan program nasional yang dilakukan penanganan lebih awal sejak masa seorang akan menikah.
“Dilakukan lebih awal dimulai dari calon pengantin, sosialisasi dan edukasi kespro remaja dengan edukasi perubahan perilaku hidup sehat yang melibatkan keluarga, multi sketor terkait,” jelasnya.
Dia berharap isu stunting yang trending tahun 2019 dapat segera berakhir seiring menurunnya angka stunting tahun 2024. Berbagai perlu dilakukan sebagai upaya untuk mencapai target zero stunting.
Dia menegaskan bahwa stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan tidak seimbang dalam waktu yang lama sejak sebelum nikah, ibu hamil, bayi dalam kandungan hingga bayi baru dilahirkan.
“Kebijakan terbaru penanganan stunting dilakukan sampai usia bayi 5 tahun, sedangkan tanda-tandanya baru akan terlihat saat anak berusia 2-5 tahun ke atas,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Perempuan Jenggala Kabupaten Kuningan, Yoana Ridho Suganda yang juga sebagai Ketua Panitia Acara Bakti Kesehatan itu menyampaikan bahwa Perempuan Jenggala merupakan sebuah organisasi lintas profesi yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Perempuan Jenggala memiliki tiga pilar yaitu Education, Empowerment, dan Social Welfare,” kata Yoana
Tujuan penyelenggaraan ini adalah memberikan stimulus dalam merubah perilaku kepada sasaran prioritas penanganan stunting sebagai upaya pencegahan stunting yang lebih awal.
“Harapan kami, setiap komponen masyarakat dapat memahami peran dan fungsinya masing-masing, serra sasaran prioritas intervensi stunting dapat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Yoana dalam sambutannya. (Andriyana)
Discussion about this post