KAB. CIREBON, (FC).- Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tengah memenuhi beberapa point untuk persyaratan menyambut bantuan infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya.
Menurutnya, Kementerian PU sangat mensupport terhadap harapan Kabupaten Cirebon yang memiliki keinginan untuk mengelola sampah dengan lebih baik lagi.
“Saat ini ada beberapa point yang masih harus kita selesaikan. Pertama, terkait dengan kepemilikan lahan. Nah saat ini kita masih berproses di BPN. Mudahan-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa selesai,” kata Wahyu, kemarin.
Kemudian yang kedua, lanjut Wahyu, di antaranya kerja sama dengan PT Indocement. Kata dia, beberapa pembicaraan sudah dilakukan bahkan sampai dengan penyusunan draft juga sudah dilakukan. “Nah ini sedang proses untuk penandatanganan kerja samanya,” kata Wahyu.
Karena, masih kata Wahyu, pengelolaan sampah yang akan dilakukan itu hasilnya menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Maka, hasil RDF akan ditampung oleh PT Indocement. “Yang menampung dan yang bisa mengelola itu ya Indocement. Dari hasil pembicaraan awal, Indocement bisa menampung 500-600 ton RDF,” kata Wahyu.
Sementara, lanjutnya, pengelolaan sampah yang dihadirkan oleh Pemkab Cirebon nantinya baru dikisaran 100-150 ton RDF, artinya masih terbuka lebar. “Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ini kita bisa selesaikan draft kerja samanya, nantinya kita akan sampaikan ke Kementerian. Kalau dua hal itu bisa kita lengkapi, itu sudah bisa menjadi poin kita untuk lebih besar kemungkinannya mendapatkan program dari kementerian PU,” ungkapnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan sigap menjemput bola ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan, Pj Bupati Cirebon didampingi Ketua DPRD, Kapolresta Cirebon dan Dandim 0620/Kabupaten Cirebon adalah untuk menjemput bola bantuan pembangunan infrastruktur di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Di antaranya adalah instalasi pengolahan sampah untuk menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Pj dan forkopimda ke sana menanyakan dan memohon pembangunan fasilitas pengolahan sampah di Kubangdeleg mohon dipercepat. Karena saat ini kita (Kabupaten Cirebon) sudah masuk dalam 10 Kabupaten/Kota yang akan mendapat bantuan pembangunan faislitas pengolahan sampah,” kata Iwan, kemarin.
Menurutnya, Kementerian PU sangat merespon langkah yang dilakukan Pemda Kabupaten Cirebon, apalagi ada dukungan dari forkopimda. Mereka pun mohon dukungan dari forkopimda apabila nanti ada pembangunan. “Jadi ketika forkopimda datang ke sana, ada hubungan saling menguntungkan, karena ketika mau merencanakan pembangunan di sini ada respon baik dari forkopimda, seperti jaminan keamanan, dan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Iwan, instalasi pengolahan sampah yang saat ini diperjuangkan itu semacam pabrik pengolahan sampah. Nantinya, kata Iwan, hasil sampah itu akan dijadikan bahan pengganti batu bara serta bahan lain yang berguna sebagai bahan bakunya. “Offakernya yang sudah hanya Indocement. Bisa jadi nanti PLTU dan lainnya,” terangnya.
Dirinya berharap dengan keseriusan Pemda, bisa membuka mata Kementerian PU bahwa Kabupaten Cirebon benar-benar membutuhkan bantuan infrastruktur dari Kementerian PU dan Kabupaten Cirebon sangat siap. “Selain forkopimda yang ikut, SKPD terkait juga ikut mengawal serta perwakilan masyarakat Kubangdeleg juga ikut menyaksikan,” kata Iwan.
“Ketika kami sampaikan, bahwa kami mengelola sampah secara modern, ini salah satu jawabannya,” imbuhnya.
Menurutnya, karena pembangunan infrastruktur itu membutuhkan anggaran yang sangat besar. Jika, melihat kemampuan finansial atau fiskal Pemda itu kurang mampu, maka pihaknya berikhtiar meminta bantuan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU.
“Kedepannya yang pasti tidak akan membebani keuangan Pemda. Investasinya lebih dari Rp100 miliar itu untuk pengolahan kisaran sampah 100 ton per hari,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post