KAB. CIREBON, (FC).- Guna mempercepat pemulihan pasien positif Covid-19 Kabupaten Cirebon yang memiliki gejala sedang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melalui Dinas Kesehatan setempat bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon melakukan donor plasma darah atau plasma konvalesen.
Diantaranya, dua mantan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh menjalani donor plasma darah di PMI Kabupaten Cirebon, Senin (28/8). Dua orang tersebut yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar dan dr Fifik, salah satu dokter di Rumah Sakit Permata.
Ketua Umum PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana mengatakan dengan kerjasama ini mudah-mudahan bisa memberikan kebahagiaan yang tak terhingga bagi pasien positif Covid-19 yang masih terbaring di atas tempat tidurnya.
Pihaknya berterimakasih kepada kedua pendonor plasma darah. Karena tanpa ada yang mendonorkan maka plasma konvalesen ini tidak akan ada.
“Mudah-mudahan dengan kedua pendonor ini mampu mempercepat kesembuhan bagi pasien positif yang kategori sedang. Dan mampu mendorong keikutsertaan pasien yang sudah sembuh lainnya untun mendonorkan plasma darahnya,” kata Rd Sri Heviyana.
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Cirebon, dr J Suwanta Sinarya mengatakan, sebelum menjadi pendonor plasma, keduanya sudah menjalani tes usap ulang untuk memastikan negatif dari Covid-19. Para mantan pasien positif Covid-19 pun diklaim memiliki antibodi untuk obat pasien positif.
“Mereka terpanggil untuk menyumbangkan plasmanya agar pasien positif lainnya cepat pulih,” kata Suwanta.
Suwanta mengatakan, tidak hanya satu kali, kedua pendonor tersebut akan menjalani donor plasma sebanyak enam kali dalam waktu tiga bulan. Pendonor tersebut pun, diminta untuk menjaga kondisi fisik.
Setiap pengambilannya, kata Suwanta, kedua orang tersebut akan diambil darah sebanyak 400 hingga 600 cc, durasi pengambilan darah dilakukan selama 45 menit.
“Terpenting, mereka tidak memiliki penyakit hepatitis, HIV atau pun sipilis,” katanya.
Terapi plasma darah yang dilakukan kepada pasien positif Covid-19, dapat menekan angka kematian akibat penyakit tersebut sebesar 70 persen dan lebih cepat mematikan virus dibandingkan terapi lainnya. (Ghofar)