KOTA CIREBON, (FC).– Ada pepatah berbahasa Tionghoa yang berbunyi 贪图权力,用狡诈手段给生活带来灾难,而不是繁荣 (Tāntú quánlì, yòng jiǎozhà shǒuduàn gěi shēnghuó dài lái zāinàn, ér bùshì fánróng) artinya, rakus kekuasaan menggunakan cara licik mendatangkan bencana kehidupan, tidak mensejahterakan.
Mungkin kita pernah mendengar kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Kisah ini dapat menjadi cerminan atau bekal bagi sosok yang akan menjadi pemimpin di tahun 2024 mendatang. Karena dalam kisah Ken Aron dan Ken Dedes terkandung makna kehidupan mendalam berkaitan dengan tingkah laku seorang pemimpin atau calon pemimpin.
Menurut Budayawan Tionghoa Cirebon Jeremy Huang Wijaya, Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singosari atau Kerajaan Tumapel tahun 1222. Kekuasaan Ken Arok jadi Raja di Singosari selama 70 tahun dari 1222-1292. Sesudah menjadi Raja di Singosari, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa.
“Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur,” katanya, Senin (27/11).
Tumapel adalah bawahan, mungkin sekarang diibaratkan sebagai kota atau kabupaten yang merupakan daerah kekuasaan dibawah kerajaan Kediri. Tunggul Ametung merupakan kepala daerah Tumapel. Memiliki istri yang cantik Jelita bernama Ken Dedes, semua pria memimpikan memiliki Ken Dedes sebagai istrinya.
“Salah satu pria yang bermimpi mendapatkan Ken Dedes adalah Ken Arok. Karena Ken Arok mendengar dari Brahmana Lohgawe bahwa barang siapa yang memperistri Ken Dedes akan menjadi Raja Dunia,” terangnya.
Ia melanjutkan, oleh sebab itu Ken Arok merencanakan untuk dapat memperistri Ken Dedes dengan cara membunuh Tunggul Ametung sekaligus berambisi meraih jabatan Tumenggung. Cara pertama yang direncanakan Ken Arok adalah mencari senjata Keris yang dapat membunuh hanya sekali tusuk.
Lewat Bango Samaran, ayah angkat Ken Arok seperti yang di kisahkan dalam Pararaton mencari senjata ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung. Lewat Bango Samaran memperkenalkan Ken Arok pada Mpu Gandring ahli pembuat Keris yang sakti. Mpu Gandring meminta waktu setahun untuk pembuatan Keris yang sakti.
Tetapi Ken Arok tidak sabar hanya dalam waktu 5 bulan Ken Arok menagih janji. Keris baru setengah jadi belum sempurna, belum diuji kesaktiannya dan belum ada sarungnya sebagai tempat Keris. Karena Marah Ken Arok merebut Keris itu dari tangan Mpu Gandring dan untuk menguji kemampuan Keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat Keris itu untuk menambah kemampuannya. Keris itu direbut dan digunakan untuk menikam dada Mpu Gandring. Meskipun belum sempurna, tetapi keris itu mampu membelah lumpang batu milik Mpu Gandring.
“Sebelum tewas, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa keris itu akan memakan korban 7 orang termasuk Ken Arok sendiri akan tewas oleh keris tersebut,” tuturnya.
Ken Arok, sebelum membunuh Tunggul Ametung. Keris tersebut dipinjamkan kepada Kebo Hijo. Kemudian Kebo Hijo membawa Keris tersebut dan dipamerkan ke semua penduduk Tumapel. Tiba saatnya sesuai rencana Ken Arok mengambil kembali Keris hasil produksi Mpu Gandring dari Tangan Kebo Hijo. Kemudian Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dengan Keris produk Mpu Gandring yang dipinjamkan kepada Kebo Hijo.
Sehingga Warga Tumapel menuduh Kebo hijo yang membunuh Tunggul Ametung, karena Kebo Hijo selama ini yang membawa keris produksi Mpu Gandring padahal itu milik Ken Arok yang dipinjamkan ke Kebo Hijo. Akhirnya Kebo Hijo dibunuh oleh Ken Arok.
Dan Ken Arok sendiri sesudah berkuasa 1222-1292 mati dibunuh oleh pembantunya yakni Anusapati atas perintah Anusapati menggunakan Keris buatan Mpu Gandring, dan pembantunya Anusapati sesudah membunuh Ken Arok, dibunuh Oleh Anusapati menggunakan Keris produksi Mpu Gandring. Akhirnya Anusapati dibunuh oleh Tohjaya menggunakan Keris produksi Mpu Gandring.
Anusapati adalah Anaknya Tunggul Ametung dengan Ken Dedes. Dari Ken Dedes menceritakan kepada Anusapati bahwa Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok menggunakan Keris produksi Mpu Gandring. Dari Cerita Ken Dedes inilah Anusapati merencanakan pembunuhan kepada Ken Arok lewat pembantunya.
Sesudah Ken Arok dibunuh pegawainya Anusapati akhirnya Anusapati membunuh pegawai setianya menggunakan Keris produksi Mpu Gandring yang digunakan membunuh Ken Arok. Dikemudian hari Anusapati dibunuh oleh Tohjaya putranya Ken Arok dengan Ken Umang menggunakan Keris produksi Mpu Gandring. Konon katanya Ken Umang istri selir Ken Arok bunuh diri menggunakan Keris produksi Mpu Gandring sesudah mendengar kabar bahwa Tohjaya meninggal akibat di tombak.
Sampai hari ini belum ada kabar pasti tentang keberadaan Keris milik Ken Arok ada yang menyatakan sudah dimusnahkan dengan cara dibuang ke Kawah Gunung Kelud.
“Dari Kisah Kutukan Keris Mpu Gandring, kita dapat belajar, bahwa haus kekuasaan membawa bencana, merebut kekuasaan dengan cara licik dan jahat akan terbongkar dan membawa kehancuran,” pungkasnya. (Frans)
Discussion about this post