KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon menyebut, hingga Rabu (9/10) progres revitalisasi Pasar Palimanan sudah 30 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Ardiles Alfa Jatiwantoro. Ardiles menyebut, progres 30 persen revitalisasi Pasar Palimanan ini sudah sesuai time schedule yang pihaknya buat.
“Memang ada percepatan-percepatan di situ. Kendala yang terjadi, memang bukan karena cuaca, hanya saja karena kendala kecil, seperti saling menunggu satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya. Tapi sekarang sudah paralel semua. Sekarang sudah disatukan pekerjaannya,” kata Ardiles di sela-sela meninjau proyek revitalisasi.
Untuk mempercepat pembangunan Pasar Palimanan itu, kedepan pihaknya akan menggunakan pola over time (lembur) atau penambahan pekerja. “Kita juga sudah mendatangkan alat berat. Tapi, alat berat tidak selalu standby di lokasi. Sewaktu-waktu dibutuhkan saja,” terang Ardiles.
Ardiles mengaku, yang memperlambat pekerjaan adalah ada pada pekerjaan struktur bawah atau pondasi. Pasalnya, pekerjaan bawah itu memakan waktu lama. Dari mulai menggali dengan kedalaman empat meter lebih. Memasang cakar ayam dan lainnya.
“Jadi kemarin itu kami fokus kepada struktur bawah dulu. Alhamdulillah kondisi struktur bawah sudah 30 persen. Insya Allah kita optimis, sampai dengan Desember selesai,” kata Ardiles.
Masih dikatakan Ardiles, jika struktur bawah sudah selesai, maka pekerjaan lainnya akan cepat. “Pekerjaan finishing sedikit. Tidak begitu rumit. Pembangunan kios juga tidak banyak, hanya 145 kios saja,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, revitalisasi Pasar Palimanan bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat dan merupakan proyek staregis Kabupaten Cirebon. “Anggarannya Rp15 miliar. Bersumber dari Banprov. Ditargetkan akhir Desember selesai,” kata Ardiles.
Anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut adalah untuk membangun 145 kios baru. Dan menata ulang kawasan Pasar Palimanan tersebut.
“Nantinya pasar ini dua lantai. Di bawah adalah lahan parkir dan lantai dua adalah pasarnya. Hal tersebut sesuai dengan saran dari instansi terkait. Harus mundur 20 meter dari bahu jalan. Jadi pasar lama ada 2 baris kios hilang,” kata Ardiles.
Tujuan pasar dirubah menjadi dua lantai, selain dikarenakan keterbatasan tanah yang dimiliki pemerintah Kabupaten Cirebon juga untuk menata kawasan parkir di sekitar pasar tersebut. “Nanti setelah jadi di depan pasar pasti akan tampak luas. Juga ingin menertibkan parkir di bahu jalan dan menempatkan parkir di dalam,” kata Ardiles.
Pasar Palimanan masih kekurangan anggaran sebesar 27 miliar lagi untuk menuntaskan revitalisasi pasar seutuhnya, pasalnya di pasar ini terdapat 414 kios, 181 los dan 168 lemprakan. “Tahun ini baru 145 kios. Masih ada 269 kios lagi yang belum direvitalisasi, juga 181 los dan 168 lemprakan. Maka kita ajukan Rp27 miliar lagi ke provinsi. Harapannya tahun depan mendapatkan anggaran lagi,” kata Ardiles.
Untuk pasar darurat, kata Ardiles ditempatkan di lokasi Pasar Palimanan. Pasalnya ada lahan yang layak untuk dijadikan pasar darurat sementara. “Pasar darurat di dalam pasar. Ditempatkan di tanah yang tidak ada penghuni, di antaranya los yang ditinggalkan pedagang nya,” kata Ardiles. (Ghofar)
Discussion about this post