KAB. CIREBON, (FC).- Pada momentum hari lahirnya yang ke-59, SMK Negeri 1 Mundu Kabupaten Cirebon akan melakukan perubahan pola pembelajaran kepada peserta didiknya, di mana akan menerapkan pembelajaran khusus, baik skill maupun soft skill kepada siswanya, hal itu dilakukan karena banyaknya permintaan perusahaan dari Jepang terhadap lulusan SMKN 1 Mundu.
Hal itu disampaikan kepala SMKN 1 Mundu Ikhwanudin dalam momentum peringatan HUT ke-59 SMKN 1 Mundu yang digelar di sekolah setempat yang juga menghadirkan para alumni sekolah tersebut, kemarin.
Dijelaskan Ikhwanudin, pihaknya yang tidak bosan-bosan selalu menyampaikan adanya perubahan-perubahan di SMKN 1 Mundu, maka pihaknya menginginkan di tahun yang ke-59 ini menjadi pemicu untuk melakukan perubahan tersebut. Karena menurutnya, SMKN 1 Mundu sebagai sekolah pusat unggulan, maka ketika tidak ada perubahan-perubahan yang lebih baik, tidak ada bedanya dengan sekolah lain.
“Karena Cirebon, kalau kita tidak pernah mau berubah, kita harus berubah, harus berbeda dengan yang lain. Nah makanya untuk tahun ini saya sudah menetapkan ke teman-teman ya ini waktunya ya tidak bisa ditawarkan menawar lagi kita banyak perubahan perubahan,” kata Ikhwanudin.
Dikatakan perubahan tersebut di antaranya yang akan dilakukan pada momentum ultahnya yang ke-59 ini, adalah pola pembelajaran terutama adanya inovasi pembelajaran agar anak-anak agar memiliki kompetensi yang mumpuni, tidak hanya skill-nya saja namun juga soft skill-nya juga, karena bagaimana sikap dan perilaku juga ini yang penting sebagai oleh-oleh dari kunjungan dirinya ke Jepang dan berkomunikasi dengan para pengusaha di Jepang.
“Kedepan nanti anak-anak kita untuk banyak beraktivitas, berkomunikasi dan berdiskusi, sehingga benar terampil dalam soft skill, mungkin kalau skill gampang bisa dilatih, tapi soft skill ini yang sulit, ini yang akan kita bangun perubahan ke arah sana, anak-anak tidak hanya terampil tetapi punya sikap yang berbeda, saya harapkan di tahun ini menjadi momentum yang awal perubahan di SMKN 1 Mundu,” harapnya.
Lanjut Ikhwanudin, perubahan juga akan dilakukan pada pola pembelajaran, dimana pembelajaran ini nanti berbeda dengan sebelumnya.
Pembelajaran ini akan dikendalikan semua jurusan. Setiap jurusan akan berbeda. Jika dulu belajar bersamaan berbarengan waktunya, sekarang tidak.
Kemungkinan setiap jurusan akan berbeda tergantung kebutuhan kejuruan itu sendiri, karena setiap pembelajaran ada siklusnya sehingga tidak ada pembatasan.
“Kalau inovasi pembelajaran soft skill mungkin ke pembelajaran berbasis project, dimana anak-anak akan banyak membangun komunikasi antar mereka, sehingga termotivasi untuk berpikir kritis, hal ini juga menjadi tuntutan karena banyak juga permintaan industri Jepang yang berminat sekali dengan anak-anak lulusan SMKN 1 Mundu ini,” terangnya.
Selain ada pembelajaran soft skill, pihaknya juga akan melakukan perubahan dalam pembelajaran penguasaan bahasa, terutama bahasa Jepang.
Pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa lembaga bahasa, karena jika hanya mengandalkan kurikulum hanya 2-3 jam, maka dengan pola kerjasama ini pembelajaran bahasa kepada siswanya akan ada ekstra, sehingga mereka lulus sudah benar-benar memiliki kesiapan yang dibutuhkan perusahaan Jepang tersebut.
Menurutnya, setiap tahun dibutuhkan banyak lulusannya untuk diminta perusahaan Jepang, untuk tahun kemarin ada 220 yang terdata belum menghitung mereka yang berangkat melalui lembaga lain kerjasama yang tidak bekerjasama dengan SMKN 1 Mundu.
Ketika dirinya mendapat kesempatan berkunjung ke Jepang bertemu dengan alumni SMKN 1 Mundu di sana dan banyak di antara mereka yang ganti nomor HP, sementara karena kesibukan mereka bekerja sehingga jarang bermedsos.
“Nanti kami akan dibantu alumni di Jepang untuk membuat semacam grup lulusan SMKN 1 Mundu, selama ini ada, tapi kurang efektif, sekarang akan diefektifkan oleh para alumni yang ada di negara Jepang,” ungkapnya. (Nawawi)