KAB. CIREBON, (FC).- Dibangun dari kocek pribadi sang kuwu, Pemerintah Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, kini memiliki destinasi wisata baru yang memikat hati para pelancong.
Taman Wisata Bukit Lumpang, yang menawarkan panorama alam berupa pemandangan gunung kapur dan hamparan sawah yang hijau, menjadi tempat yang sempurna untuk melepas penat sekaligus memanjakan mata.
Bukit Lumpang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga sejumlah fasilitas wisata yang menarik.
Mulai dari kolam renang, taman meja batu, kafe, buper, danau pemancingan, hingga rumah makan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Ke depan, pengelola bahkan berencana membangun area penginapan berupa glamping dan homestay yang akan menambah daya tarik tempat ini.
“Untuk masuk ke tempat wisata pengunjung hanya dikenakan tarif Rp10 ribu saja dapat menikmati seluruh fasilitas khsus hari Jumat pengunjung di gratiskan,” kata Kepala Desa Bobos, Maman Kardiman kepada FC, Sabtu (14/12).
Bukit lumpang, kata Maman berdiri di lahan milik aset bengkok pemerintah desa setempat dengan luas mencapai 1.5 hektare.
Lahan tersebut sebelumnya tidak produktif, oleh karena itu dibangun tempat wisata agar dapat menambah penghasilan desa.
“Lahan ini sebetulnya tidak produktif, warga atau petani setempat tidak ada yang berminat untuk menggarap lahan ini karena kontur tanah yang tidak bagus untuk ditanam padi,” ujar Maman.
Bukit Lumpang dibangun secara bertahap sejak tahun 2022, walaupun belum selesai sepenuhnya pembangunan tempat wisata ini sudah menghabiskan dana kurang lebih senilai Rp2,5 miliar.
“Membangun tempat wisata ini kalau dihitung sudah sekitar Rp2.5 miliar dan itu menggunakan uang pribadi. Dari pembangunan kolam saja sudah terlihat 30 meter x 30 meter jika permeter persegi biayanya Rp3 juta maka totalnya sekitar Rp2 miliar,” tambah Maman.
Walaupun fasilitas utama Bukit Lumpang sudah bisa dinikmati, proses pembangunan tempat wisata ini belum sepenuhnya rampung.
Menurut Maman, berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB), total dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek wisata bukit lumpang ini mencapai Rp17 miliar.
“Anggaran ini cukup besar, tapi kami berharap ke depan ada dukungan dari pemerintah. Desa Bobos sendiri baru dapat SK dan ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2024. Kami akan mengajukan proposal untuk mengembangkan Bukit Lumpang lebih jauh,” tegas Maman.
Setelah rampung, lanjut Maman, pengelolaan bukit lumpang akan dilimpahkan ke Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Meskipun belum rampung tempat wisata ini sudah dikenal banyak masyarakat setempat hingga luar kota.
“Setiap weekend banyak pengunjung yang datang, kadang dari Indramayu,majalengka. Pemasukan pada akhir pekan sekitar Rp. 1,5 juta sampai Rp2 juta, kalau hari-hari biasanya sekitar Rp150rb sampai Rp250 ribu. Uang tersebut digunakan untuk kebutuhan pembangunan tempat wisata ini,” tutur Maman.
Bukit Lumpang bukan hanya menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Cirebon, tetapi juga simbol potensi kelompok sadar wisata dan desa wisata di wilayah tersebut.
Dengan segala fasilitas dan rencana pengembangan yang ada, Bukit Lumpang diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus menjadi sumber pemasukan yang signifikan bagi PAD Desa Bobos.
Bagi Anda yang ingin menikmati suasana alam asri sambil bersantai, Bukit Lumpang bisa menjadi pilihan.
Dengan tiket masuk yang terjangkau dan fasilitas yang terus berkembang, tempat ini menjanjikan pengalaman wisata yang berkesan. (Johan)
Discussion about this post