KAB. CIREBON, (FC).- Korban hilang yang diduga hanyut di Sungai Ciberes, Zaenudin (50) warga Dusun 01 RT/04 RW/01 Desa Cangkuang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon belum juga ditemukan. Korban dinyatakan hilang sejak Minggu sore (19/1/2025) hingga saat ini belum ditemukan, memunculkan banyak kemungkinan, salah satunya mungkin pergi ke daerah lain.
Ketua Badan Permusyawarah Desa (BPD) Cangkuang, Karma menjelaskan, pencarian korban di hari ke empat belum ada titik terang. Menurutnya lantaran tak ada saksi ketika kejadian membuat spekulasi betmacam-macam.
Terlebih bila melihat kondisi di tempat kejadian perkara (TKP), kemungkinan pertama, beber Karma, bila korban jatuh ke sungai, tidak ada tapak (bekas) korban. Baik itu dari peralatan yang ditinggalkan menuju sungai, bila korban dibawa hewan buas, juga tak ada tanda bekas seretan atau rumput yang terkoyak, apalagi bercak darah.
Hal itu membuat spekulasi, apakah korban sebenarnya pergi merantau tanpa memberi tahu kepada keluarga atau spekulasi lainnya.
” Medan sungai yang sulit juga menjadi salah satu penyebab petugas merasa kesulitan dalam melakukan pencarian korban,” terangnya, Kamis (23/1/2025)
Ketika Fajar Cirebon menghubungi Kasatgas Desa Kali Buntu Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, Jaedun menyebutkan kalau Zaenudin memang berasal dari Desa Kali Buntu dan masih memiliki rumah peninggalan dari orang tuanya. Namun sudah sangat lama dikosongkan.
Pertama kali, jelas Zaenudin menikah dengan warga Desa Kali Mukti Kecamatan Pabedilan, kemudian cerai dan menikah lagi dengan warga Desa Kedungeneng Kecamatan Losari Brebes, kemudian nikah dengan orang Babakan informasinya, di Babakan Zaenudin sempat menikah dengan warga Blok Cisaat Desa Cangkuang dan cerai lagi.
Dan yang terakhir, menikah lagi hingga saat ini dengan Khodijah dan sudah cukup lama sekitar 15 tahun dirinya tidak pernah ada kabar lagi tentang Zaenudin.
“Dulu masih kadang-kadang pulang ke Kalibuntu, tapi semenjak menikah dengan orang Babakan sudah bertahun-tahun tak pernah tahu lagi kabarnya. Tiba-tiba di media ramai dikabarkan hanyut di sungai sedang ngarit dan sampai 4 hari tidak ditemukan itu saja yang saya ketahui,”jelasnya.
Sementara Koordinator Pos SAR Cirebon, Syarif mengatakan, hari keempat pencarian, petugas fokus melakukan pencarian di sekitar muara Sungai. Run off mulai dari Gebang Kulon menuju muara Pantai Baro Gebang, hingga sore hari tidak ada tanda tanda ditemukan korban.
Namun demikian, kata dia, Tim SAR sudah menginformasikan pada masyarakat dan nelayan jika ditemukan korban segera melaporkan pada pihak terkait. Meski tercium beberapa kali bau bangkai, namun dari hasil penelusuran hanya ternak yang diduga terseret banjir dan bukan objek yang dicari.
Menurutnya, selain pencarian di sungai, tim lain juga melakukan pencarian di darat dengan menyusuri tepi sungai, dan pencarian sesuai SOP akan dilakukan hingga hari Senin mendatang.
“Tim sempat menyisir lokasi bau bangkai, namun ketika mendekati titik pusat bau namun hanya bangkai binatang, lebih dari tiga kali tim menemukan bangkai hewan. Besok bila kondisi air sungai surut tim akan melakukan pencarian di TKP pertama korban hilang dengan mengoyak air menggunakan perahu,” jelasnya. (Nawawi)
Discussion about this post