KOTA CIREBON, (FC).- Sepeninggal H Asep Dedi yang dirotasi menjadi Kepala Inspektorat pada 17 Juli 2019 lalu, jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon diisi oleh bukan pejabat definitif, alias hanya penjabat (pj). Walaupun secara hukum fungsi dan tugasnya sama, namun tetap memiliki keterbatasan masa jabatannya.
Terhitung sudah tiga kali H Anwar Sanusi yang masih menjabat Kepala BKPPD, dilantik menjadi pj sekda. Pasalnya, beberapa kali open bidding dibuka guna menjaring calon sekda definitif tidak berjalan sesuai harapan.
Sampai pada akhir Mei lalu, Gubernur Jawa Barat tidak memperpanjang jabatan Anwar Sanusi. Dan menunjuk Kepala Biro Organisasi Setda Pemrov Jabar Hj Nanin Hayani Anwar, menjadi Pj Sekda Kota Cirebon.
Belum banyak informasi yang didapat terkait track record jabatan Nanin di Pemprov Jabar. Wanita kelahiran Bandung 20 November 1969 ini, pernah menjabat Sekretaris BKSDM Pemprov Jabar (2009), Plt Kepala Bapenda Jabar (2010) dan Kepala Biro Organisasi Setda Pemprov Jabar dan beberapa jabatan lainnya.
Selain itu, Nanin pada pangkat dan golongannya adalah Pembina Utama Muda IVC. Dan merampungkan gelar Magister Administrasi Negara di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Nah, Selasa pagi ini Nanin dilantik sekaligus diambil sumpah dan janji untuk mengemban amanah menjadi Penjabat Sekda Kota Cirebon. Berikut harapan dan tanggapan dari pejabat, legislator dan tokoh masyarakat Kota Cirebon.
- Wakil Walikota Cirebon Hj Eti Herawati
Ditengah pandemi Covid-19 ini, seperti daerah lainnya di Indonesia, Kota Cirebon terus berupaya bangkit kembali melaksanakan pembangunan, dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
Untuk itu diperlukan pejabat yang mampu menterjemahkan apa yang menjadi visi misi walikota dan wakilnya. Bisa mengawal pembangunan Kota Cirebon kearah yang lebih baik.
“Kepada Ibu Nanin selamat bertugas di Kota Udang. Selamat bekerja dan saya yakin dapat memimpin dan memberikan arahan kepada seluruh SKPD, menciptakan birokrasi pemerintahan yang lebih solid. Serta bersinergi dengan Forkompinda di Kota Cirebon,” ujar Eti.
- Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon M Handarujati Kalamullah
Sekda menempati posisi yang sentral serta merupakan jabatan tertinggi bagi seluruh PNS. Sekda dituntut agar mampu memberikan kemampuan terbaiknya, waktu tenaga dan pemikiran untuk Kota Cirebon.
Saat ini, ditengah pandemi Covid-19 banyak program percepatan penanganan dampak Covid-19. Melalui Gugus Tugas Covid-19 Kota Cirebon, diharapkan penjabat sekda yang baru bisa memberikan arahan yang tepat kepada SKPD yang ditunjuk menyalurkan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Saya berharap, Bu Nanin sepenuhnya berkonsentrasi di Kota Cirebon. Karena tugas sekda cukup berat di pemerintahan dan sebagian mitra DPRD. Bukan hanya sekedar arahan dan petunjuk kepada bawahan, tapi kehadiran secara fisik pun sangat penting,” tegasnya.
- Mantan Sekda Kota Cirebon H Hasanudin Manap
Gubernur Jawa Barat tidak akan sembarangan memilih orang untuk menduduki jabatan strategis sekda. Tentunya sudah melalui berbagai penilaian yang objektif terkait track record dari penjabat baru itu.
Manap meminta semua SKPD untuk mendukung kinerja Pj Sekda yang baru. Dalam upaya mewujudkan visi misi walikota dan wakilnya. Sehingga pembangunan di Kota Cirebon bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan.
“Jabatan Ibu Nanin di pemprov sebagai Kepala Biro Organisasi Setda Jabar, sedikit banyak menggambarkan kapasitas beliau dalam pemerintahan sudah mumpuni,” jelas Manap. (gus)