INDRAMAYU, (FC).- Diguyur hujan seharian penuh, Desa Bodas, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu terendam banjir, Senin (8/2) pagi.
Banjir diakibatkan meluapnya air sungai dari bendungan sekaligus tempat pembuangan air menuju pemukiman.
Pejabat Sementara (Pjs) Kuwu Desa Bodas Ahmad Yani mengatakan, air mulai memasuki pemukiman warga sejak pukul 02.00 WIB dinihari.
Air masuk melalui Blok Bojong air mengalir dalam hitungan detik merendam kurang lebih 44 KK.
“Air masuk dan debit air naik kurang lebih pukul 02.00 sampe jam 03.00 pagi dengan cepat dari Blok Bojong lalu ke blok lainnya,”kata Ahmad Yani.
Ketinggian debit airnya pun bervariasi, di beberapa sisi terdekat sungai mencapai kedalaman setinggi kepala orang dewasa.
Sedangkan, beberapa sisi lainnya setinggi dada, pinggang, dan lutut orang dewasa.
Disusul dengan terendamnya Blok Bojong. Segera jalan di kawasan antara pemakaman dan lapangan sepak bola pun terendam banjir.
Tak sampai disitu, dari blok lainnya yaitu Gewer. Yaitu, blok lain Desa Bodas yaitu Gadel pada sungai Jembatan Karang Tuang pun turut meluap.
Sehingga, Blok Gewer terkepung banjir dari arah pemakaman maupun Sungai Jembatan Karang Tuang. Meski begitu, beruntungnya rumah warga di blok ini khususnya RT 05 RW 02 tidak terendam banjir.
“Sekarang kita sosialisasi, untuk upayakan warga segera mengungsi sebelum debit air bertambah tinggi. Sekiranya, masih dapat dilalui kendaraan kita juga meworo-woro untuk mbawa kendaraan ke tempat yang lebih tinggi, kita juga membagikan makanan semampunya agar warga tidka kelaparan. Ditambah juga, sedang dibangun dapur umum,” ujar Ahmad, pada FC.
Masih kata Ahmad, untuk saat ini setidaknya yang paling penting adalah menonaktifkan listrik di wilayah tersebut. Sebab, akan memberi resiko dan bahaya yang tinggi bagi warga.
Dibeberkan Ahmad Yani, pihak Bendungan Rentang maupun Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah prediksi adanya cuaca ekstrem di Indramayu.
Namun, baik Ahmad maupun yang warga lainnya tidak menyangka akan terjadi banjir sebesar ini.
“Sudah ada pengumuman intensitas air deras di Bendungan Rentang yang akan overload, lalu dipagi harinya meluap dan banjirlah, sampai sekarang,” ucap Ahmad.
Sementara itu, Kepala Unit Penegakkan Hukum (Kanit Gakkum) Direktorar Polisi Air (Dit Polair) Polda Jawa Barat, Teguh setibanya di Desa Bodas pukul 11.00 WIB, beserta ke 19 personelnya menurunkan dua perahu karet dan melaksanakan patroli menuju 2 blok yaitu Gewer dan Bojong.

Disisi lain salah seorang warga, Carsinah mengaku terkejut dengan kejadian ini.
“Bangun pagi jam 02.00an kaget air mulai ngalir sedikit di jalan, langsung bebenah. Tapi, ga nyangka bakalan sedalam ini,” ujar Carsinah.
Bagaikan mimpi, beberapa perabotan rumah miliknya dan saudaranya harus terendam banjir. Namun, beruntungnya beberapa barang elektronik sempat terselamatkan.
Meskipun, dirinya pun tidak tahu menahu apakah masih aman atau tidak.
“Yang penting orangnya dulu yang selamat, sempat karena berfikir hanya selutut, ditinggalnya untuk menyelamatkan anak-anak terlebih dulu. Tapi, pas balik lagi ke rumah sudah sepinggang,”tuturnya.
(Sarrah)
Discussion about this post