KAB. CIREBON, (FC).- Pemdes Sedong Lor, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon bersama ribuan masyarakatnya melaksanakan peringatan hari lahir desanya yang ke-188 tahun 2022 pada Kamis (1/12).
Acara diisi dengan acara sedekah bumi dan Sedong Lor bersholawat sekaligus berkolabirasi dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022 tingkat Kecamatan Sedong.
Kuwu Desa Sedong Lor, Supyan Suri mengungkapkan, peringatan hari lahir Desa Sedong Lor biasanya digelar setiap tahun, namun 2 tahun terakhir karena ada pandemi Covid-19, maka peringatan hari lahir desa sempat tidak dilaksanakan.
“Pagi kita menggelar karnaval HSN, kemudian dilanjutkan syukuran sedekah bumi, pemberian santunan dan malamnya kita menggelar pengajian dan sholawat dengan penceramah Habib Umar dari Bandung,” terangnya.
Ditambahkannya, acara peringatan hari lahir Desa Sedong Lor ini sendiri yang menginisiasi adalah pemerintah desa namun mendapat dukungan penuh dari masyarakat, sehingga rentetan kegiatan yang sudah berjalan yaitu karnaval hampir semuanya masyarakat tumpah ruah secara swadaya mengikuti acara karnaval dan sedekah bumi ini diharapkan ke depan pemerintahan Desa Sedong Lor dan juga masyarakatnya akan menjadi lebih baik lagi.
“Mari jadikan momentum hari lahir Desa Sedong Lor ini sebagai momentum untuk memperbaiki bagi diri sendiri, Pemdes dan juga masyarakat Desa Sedong Lor agar ke depan menjadi lebih baik lagi,” harapnya.
Di tempat yang sama, Camat Sedong, Suparman menambahkan, peringatan hari lahir Desa Sedong Lor dan juga HSN tahun 2022 yang diisi dengan berbagai kegiatan kirab budaya, bakti sosial, dan kegiatan keagamaan ini diharapkan akan menjadi berkah dan ladang ibadah bagi yang ikut serta melaksanakannya.
“Semoga kegiatan ini, ada manfaat bagi masyarakat dan bisa meneladani pendahulu kita dan para pejuang santri jaman dahulu,” harapnya.
Sementara itu sebagai catatan, bahwa Desa Sedong Lor merupakan desa pemekaran dari Desa Sedong Kidul, desa ini disebut Desa Sedong karena keberadannya dipinggir kali Cangkedong (melengkung) dekat Leuwi atau Sedong, itulah sebabnya Leuwi atau Sedong atau Cangkedong, dijadikan nama Desa Sedong.
Berdirinya Desa Sedong Lor berdasarkan catatan sejarah, bahwa pada tahun 1835 M dulu ada seorang perangkat desa atau sering disebut Lebe, berencana membangun masjid di belahan utara Desa Sedong Kidul yang harus melintasi sungai cimanis, Lebe tersebut bernama Embah Sawijar, namun saat itu Kuwu Sedong tak merestui, akan tetapi bersumpah serapah bahwa jika perlengkapan membangun masjid bisa dibawa oleh Embah Sawijar yang saat itu empat tiang penyangga dan memolo serta bedug, bisa dibawa sendiri oleh Embah Sawijar maka belahan barat Desa Sedong Kidul bagian utara menjadi desa tersendiri.
Setelah berhasil, akhirnya Embah Sawijar menghadap dan kemudian meski merasa tak terima namun sudah berjanji maka Mbah Kuwu Sedong merestui, maka sejak tahun 1835 Masehi atau 1256 Hijriah Desa Sedong Lor berdiri dan dipimpin oeh Embah Sawijar yang saat itu dikenal dengan sebutan Mbah Lewu (Lebe yang jadi Kuwu) yang memimpin hingga tahun 1855 kemudian diganti oleh kuwiu-kuwu berikutnya. (Nawawi)
Discussion about this post