KUNINGAN, (FC).- Permasalahan sampah di wilayah Cipari yang sempat viral ada titik temu antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau Pemkab Kuningan dengan tokoh masyarakat setempat bernama Atang yang sempat membuang sampah ke halaman kantor Pemkab Kuningan.
Namun mengalami pergeseran isu ke pambangunan yang direncanakan untuk menampung hasil pemilahan sampah dan tabungan sampah warga masyarakat melalui Bank Sampah Induk (BSI) Kuningan.
Berdasarkan hasil pengumpulan informasi di lapangan, awalnya Atang melaksanakan aksi pribadi ke pondopo yang menuai pendapat pro kotra di masyarakat termasuk warga Cipari itu sendiri.
Seperti Camat Cipicung Deni Hamdani, juga Ketua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Cipari.
“Unjukrasa yang dilakukan Atang jangan sampai mengatasnamakan warga, sebab itu dilakukan sendiri. Bukan dilakukan secara kolektif warga masyarakat Cipari,” ujar Deni.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kuningan, Laksono Dwi Putranto merespon aksi yang dilakukan Atang dengan melakukan tindakan cepat dengan mengangkut sampah yang diprotes.
Dengan melibatkan beko serta armada pengangkut sampah. Kedati demikian, pihaknya tepat melaksanakan layanan kepada masyarakat.
“Kami melakukan pengangkutan atau penanganan sampah di TPS3R Cipari. Pengangkutan dilaksanakan setelah armada melaksanakan pekerjaan rutin melayani masyarakat. Jadi semuanya tidak terganggu dalam layanan. Hanya pengangkutan Cipari tidak bisa selesai dalam sehari. Mungkin tiga hari baru beres. Insya Allah hari ini tuntas. Kebetulan, hari ini juga Pa Sekda akan ke lokasi,” ujar Laksono.
Sekda Kuningan, Asep Taufik Rohman yang hadir langsung melihat sampah yang tengah proses pengangkutan dan menanyakan kepada Atang,
“Pa Atang apa yang ingin disampaikan,” kata Opik sapaan akrab Sekda Kuningan
Kesempatan itu, Atang langsung menyampaikan permohon maaf, ini masalah sampah sedang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup dan mungkin bisa beres hari ini. Hanya sedikit masukan untuk pemerintah daerah, terkait pembangunan.
“Saya harap ada pemindahan lokasi ke sebrang atau sebelah utara dari sini (TPS3R) di sana ada lahan empat ribu meter persegi juga sama milik Pemda,” jelas Atang.
Sekda Opik langsung gerak cepat mengisaratkan meninjau lokasi yang disebutkan Atang. Maka rombongan pun meninggalkan TPS3R. memang jaraknya tidak terlalu jauh lokasi yang ditunjukan. Arah masuknya dari STIKES Muhamadiyah.
Setelah melihat-lihat, Opik menyebutkan bahwa dirinya akan melaporkan ke Pj. Bupati Kuningan, untuk menindaklanjuti masukan-masukan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Terima kasih ke Pa Kadis LH yang sigap, Pa Camat dan Pa Lurah juga Pa Atang. Atas masukannya. Namun saya tidak bisa langsung memutuskan. Karena masih ada pimpinan. Apakah rencana pembangunan itu dipindah atau tidak. Sebab kita punya pengalaman, ketika mendapatkan bantuan sebesar 12 miliar dan lokasinya dipindahkan anggarannya tidak keluar. Dan ini menjadi kerugian bagi Pemkab Kuningan,” jelas Opik. (Ali)