KAB. CIREBON, (FC).- Penemu alat yang mampu merubah air sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor, Aryanto Misel, warga Desa Lemahabang Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, akan memberikan (menjual) hasil temuan kepada pengusaha kendaraan Italia seharga Rp15 miliar.
Bahkan cipataan profesor kampung asal Kabupaten Cirebon yang diberi nama Niku Banyu (Nikuba) atau dalam bahasa Indonesia, ‘Itu Air’, sempat dibawa ke Itali. Namun, saat di Itali Aryanto merasa kecewa.
Karena tanpa MoU yang jelas, namun diminta untuk mengoperasikan Nikuba dan memaparkan Nikuba hasil temuannya, maka Aryanto Misel memilih untuk tidak menyampaikan semua ilmu hasil temuannya tersebut dan hanya melakukan uji coba Nikuba buatan Swedia pada kendaraan yang ada di tempat itu sampai batas kendaraan tersebut hidup. Tetapi untuk dapat kendaraan tersebut bertenaga masih disembunyikan dirinya.
“Sebulan sebelum ke Itali, teman saya Sumardi dan Hutapea datang kesini bersama Enrico dan Corado dari Itali, kemudian melihat bagaimana uji coba Nikuba temuan saya dan mereka tertarik dan memanggil saya ke Italia,” Aryanto, Jumat (7/7).
Masih dikatakan Aryanto, pada tanggal 18 Juni 2023 paspor dan visa dirinya diurus kemudian berangkat ke Itali,di sana sambung dia, dirinya dibawa ke sebuah pameran otomotif dan diperkenalkan dengan para petinggi otomotif seperti Ferrari dan Lamborgini.
Sepulang dari pameran otomotif kemudian dirinya diajak rapat bersama perusahaan hardware dan software di Itali kemudian membuat kesepakatan kerja dimana waktu itu dirinya diuji coba untuk menjalankan Nikuba hasil buatan Romania yang sebenarnya masih jauh dari kesempurnaan Nikuba hasil ciptaannya.
“Yang saya sesalkan, ketika diminta menjalankan Nikuba buatan Romania, agar mampu jalan dan memiliki tenaga untuk menarik sebuah mesin tetapi tidak ada pembahasan kompensasi hasil temuan saya tersebut. Maka saya hanya memberikan separuh ilmu saya kepada mereka,” terangnya.
Yang lebih bikin kecewa lagi, menurut Aryanto, ketika ada di Itali ternyata orang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) datang menyusul ke Itali dan ingin bergabung bahwa Nikuba adalah menjadi bagian dari BRIN.
“ Ketika hasil penemuan risetnya tersebut mulai dilirik internasional, padahal BRIN telah menghujat habis hasil risetnya yakni alat yang diberi nama Niku Banyu (Nikuba) atau dalam bahasa Indonesia, ‘Itu Air’, maka saat itu yang ada dibenaknya hanya bagaimana dia bisa pulang kembali ke Indonesia, dan bila ingin belajar lebih detail hasil riset dirinya soal Nikuba bisa dilanjutkan di Indonesia,” ucapnya.
Rencananya, ucap dia, Agustus mendatang, Enrico dan Corado akan datang kesini untuk belajar Nikuba dari nol sampai bisa.
“ Saya akan berikan ilmu itu (Nikuba) kalau ada 15 miliar. Kalau tidak, maka anggap tidak ada perjajian apapun,” tuturnya.
Menurut Aryanto, penemuan air menjadi pengganti BBM ini sudah beralangsung lama, namun belum ada respon dari pemerintah, termasuk BRIN.
Akan tetapi setelah perjalanan panjang dan berhasil Go Internasional di Italia, mulai direspon pemerintah, Sebelum ke Italia, dirinya sempat ke BRIN.
Akan tetapi terkesan kurang respon. Pada akhirnya, Kodam 3 Siliwangi merespon dengan baik dan diuji cobakan pada motor, hasil riset dirinya ingin bisa dihargai seperti hasil riset dirinya sekitar tahun 2002 yang dibeli Jepang yaitu alat padam api dari kulit ubi serta temuan lain yang dibeli Hongkong, rompi anti peluru dari kulit kelapa dan beberapa temuan lainnya.
“Cerita selama kami ke Itali sudah saya sampaikan ke Pagdam, dan kalau dari Itali mau kesini, Pangdam juga akan ikut mendampingi,”jelasnya. (Nawawi)
Discussion about this post