INDRAMAYU, (FC).- Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Herman Khaeron meminta pihak Pertamina untuk turun mengatasi semburan gas liar di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Kondisi tersebut mengingat lokasi semburan gas tersebut dekat dengan pemukiman dan pesawahan warga.
“Saya minta Pertamina untuk segera turun ke lapangan untuk menginvestigasi,” ungkapnya
Menurutnya, di lokasi yang tidak jauh dari semburan gas itu dulu pernah terjadi 99 semburan. Saat itu kata dia, sebagai pimpinan Komisi VII DPR RI, Alhamdulillah bisa menyelesaikan dengan menutup hold pengeboran itu.
“Pengeboran merupakan salah satu indikasi yang kemudian menjadi penyebaran di beberapa titik, dan Alhamdulilah selesai pada waktu itu. Itu dua tahun lalu,” kata Hero sapaan akrabnya
Hero pun khawatir kejadian semburan gas liar di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu seperti Lapindo, Sidoarjo, Jatim. Oleh karenanya ia bergerak cepat.
Perihal semburan di Indramayu, pihaknya juga sudah menginformasikan ke SKK Migas agar dilakukan mitigasi terhadap semburan itu.
“Ketika dapat informasi langsung saya teruskan dan Pertamina sudah mengirim tim untuk melakukan mitigasi. Intinya, bagaimana kedepannya untuk merekontruksi dan menata kembali,” kata Hero sembari menyarankan agar dilakukan mitigasi untuk melokalisir dulu baru dilakukan penutupan lubangnya supaya tidak meluas.
Hero pun menegaskan, di lokasi semuran gas liar itu bukan saja eksplorasi tapi eksploitasi. Di situ ada beberapa titik pengeboran yang menyebabkan lubang baru. Menurutnya, apakah itu bekas seismic sebelumnya ataukah karena adanya tekanan yang begitu kuat, sehingga kemudian atas titik pengeboran utama bisa merembes ke lubang lainnya.
“Untuk memastikannya saya sudah minta untuk segera dilakukan mitigasi dan lokalisir dulu situasinya baru kemudian diinvestasi. Apa sebetulnya yang menyebabkan semburan itu terjadi dan setelah itu baru penanganan agar betul-betul diselesaikan segera mungkin,” tandasnya.
Ditanya Pertamina berkilah itu bukan pengeboran Pertamina tapi pengeboran zaman Belanda? Herman menegaskan lihat saja nanti. “Kita lihat saja nanti, semburan itu pasti ada pemicunya/penyebabnya. Penyebabnya dimana. Ini harus diinvestasi,” tegasnya.
Seperti diketahui, semburan gas liar ditemukan warga di Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Semburan gas ini, berjarak sekitar 300 meter dari instalasi sumur gas BDA-2 Pertamina, semburan gas mencapai ketinggian 50 centimeter dan mengalir dipersawahan warga.(Agus)