KOTA CIREBON.- Pernyataan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon yang menyatakan bahwa pasokan gas 3 Kg masih aman berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Beberapa masyarakat masih merasa kesulitan memperoleh gas 3 Kg.
Jakaria (25), warga Kota Cirebon penjual gorengan kentang misalnya, yang mengaku sudah satu pekan ini harus mencari gas 3 kg dari daerah lain. Itu pun harus memesan terlebih dahulu sehari sebelum pasokan gas datang ke agen. Untuk harga dipatok mencapai Rp25 ribu.
“Carinya jauh mas harus muter-muter dulu, itu juga harus pesen sama teman yang sudah kenal. Kalau tidak ya tidak dapat gas mas,” ungkapnya kepada FC saat ditemui di wilayah Lemahwungkuk saat dia berjualan, Minggu (15/3).
Begitupun yang dirasakan oleh warga Kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan. Mereka harus rela mengantri demi mendapatkan gas kg. Mereka curiga adanya penimbun gas melon karena ada rencana tentang penarikan subsidi pada gas ukuran 3 Kg.
Hiswana Migas Wilayah Cirebon melalui Sekretaris Hiswana Kiki Zulkarnaen juga mengklaim, pasokan gas 3 Kg dipasaran masih aman. Lewat pesan singkat WhatsApp dirinya menyarankan agar membeli Gas 3 Kg di pangkalan atau Agen.
“Sebaiknya beli di pangkalan saja,” katanya.
Kiki juga mengatakan, untuk wilayah Cirebon baiknya menanyakan kepada Koordinator Daerah Kota atau Kabupaten.
Atas kesulitan mendapatkan gas 3 Kg yang dirasakan oleh masyarakat, mereka berharap agar pemerintah turun tangan mengatasi hal ini. Pasalnya, untuk daerah yang belum mempunyai jaringan gas atau gas alam dari PGN sangat membutuhkan gas 3 Kg untuk kebutuhan sehari-hari. (Muslimin)
Discussion about this post