KAB. CIREBON, (FC).- Walau dilanda musim kemarau yang panjang, namun produksi padi di kabupaten Cirebon dinyatakan surplus.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, sampai dengan saat ini produksi padi mencapai 240 ribu ton.
Sementara kebutuhan beras masyarakat kabupaten Cirebon sebanyak 167 ribu ton, sehingga masih terdapat kelebihan atau surplus.
“Kita masih surplus, masih kelebihan produksinya,” kata Alex saat menghadiri kegiatan bimbingan teknis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (16/10).
Kegiatan tersebut dihadiri pemateri dari Kementerian Pertanian dan Anggota Komisi IV DPR-RI, Ono Surono serta 150 peserta perwakilan kelompok tani dari kecamatan Arjawinangun, Susukan, Panguragan, dan Kaliwedi.
Alex mengapresiasi para petani di kabupaten Cirebon yang mampu meningkatkan kapasitas produksi panen padi rata-rata mencapai 8 ton per hektar.
“Menyangkut harga padi juga cukup baik, sehingga mudah-mudahan ini meningkatkan kesejahteraan kita,” kata Alex.
Namun, walaupun produktifitasnya meningkat, tapi biaya produksinya juga naik, terutama untuk kebutuhan pengairan sawah. “Rata-rata kekeringan,” ungkap Alex.
Melalui kegiatan bimtek ini, ia berharap dapat mewakili para petani menyangkut ketersediaan air yang titik tolaknya berasal dari irigasi yang kurang menunjang.
“Dari dinas pertanian terus mendorong bagaimana para petani bisa berproduksi di lahan-lahan yang diusahakan masih ada air dalam proses budidaya tanaman pangan,” kata Alex. (Andriyana)