KOTA CIREBON, (FC).- Beberapa tahun terakhir ini, tren urban farming kian diminati oleh masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Awalnya, konsep berkebun di lahan terbatas ini hanyalah sebatas hobi. Namun seiring berjalannya waktu, hal itu menimbulkan dampak positif.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Yati Rochyati mengatakan, urban farming yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan. Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis.
“Kami menghimbau masyarakat menerapkan urban farming sebagai solusi ketahanan pangan. Pasalnya ketersediaan lahan di Kota Cirebon kian menyusut,” ungkapnya kepada FC, Senin (16/11).
Dengan memanfaatkan lahan terbatas, kata dia, urban farming adalah metode bercocok tanam. Seperti dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Cara yang digunakan dengan vertikultural, hidroponik, polybag, dan planterbag.
Yati mencontohkan, tanaman seperti sayuran, buah-buahan cocok menggunakan metode urban farming. Namun harus menggunakan media polybag. Dan masa panen metode ini terhitung cukup pendek. Selain itu mudah diawasi karena berada di pekarangan rumah.
“Kita sudah mencoba dan berhasil, dalam menanam sayuran kangkung, pokcoy, selada, bayam dan banyak lagi. Sedangkan untuk buah-buahan media planterbag bisa dipergunakan untuk menanam buah mangga, srikaya, jambu dan buah lainnya,” katanya.
Diterangkannya, penyusutan lahan produktif di Kota Cirebon tiap tahunnya. Data ini tercatat sejak tahun 2016 hingga tahun 2019, dengan lahan produktif berkurang sekitar 100 hektar.
Ini banyak disebabkan oleh alih fungsi lahan untuk perumahan industri dan lainnya. Bila ada petani yang saat ini masih aktif, itu hanya penggarap saja bukan sebagai pemilik lahan
Kembali ke urban farming, menurutnya, penurunan kualitas hidup yang dialami oleh masyarakat kota juga dapat kembali ditingkatkan, lewat aktivitas berkebun di rumah yang menyegarkan pikiran.
Namun apabila dilihat dalam jangkauan yang lebih luas, urban farming memiliki dampak yang lebih besar bagi kelangsungan hidup masyarakat perkotaan. “Sejumlah penelitian pun menyebutkan bahwa urban farming dapat menjadi konsep pertanian ideal di masa depan,” pungkasnya. (Agus)