MAJALENGKA, (FC).- Pergerakan tanah terjadi di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Senin (2/1). Pergerakan itu diduga disebabkan oleh kontur tanah yang labil pada kawasan tersebut.
Akibatnya, sebuah rumah warga milik Raski (50) di Dusun Sumurbandung mengalami kerusakan berupa keretakan pada bagian dinding hingga lantainya. Dinding-dinding rumah Raski tak lagi bisa berdiri tegak, melainkan menjadi miring.
Saat diwawancarai, Raski mengatakan, bahwa awal mula pergerakan tanah tersebut sudah terjadi sejak 3 tahun lalu. Saat itu, sungai yang berada kurang lebih 30 meter di bawah rumahnya itu banjir hingga meluap hampir menyentuh rumahnya. Namun rupanya, usai kejadian tersebut tanah di wilayahnya terus mengalami pergerakan hingga saat ini.
“Iya, rumah retak-retak begini. Beberapa dinding retak, bahkan rumah sudah miring 30 cm. Kejadiannya sebenarnya sudah lama 3 tahun terakhir lah, cuma makin hari makin bergerak, terakhir terjadi lagi minggu-minggu ini, bahkan semalam jam 3 pagi, lantai di ruang tengah kembali retak hingga berlubang kurang lebih 5 cm,” ujar Raski kepada wartawan, Senin (2/1).
Meski kondisi rumahnya cukup memprihatinkan, Raski masih tinggal di rumah tersebut bersama istri, anak, menantu dan cucunya. Tak ayal, ia merasa gundah ketika hujan disertai angin kencang menerpa pemukiman tempat tinggalnya.
“Takut mah pasti, khawatir gitu. Tapi ya mau gimana lagi,” ucapnya.
Alasan Raski masih bertahan di rumah tersebut, yakni tak memiliki tempat lagi untuk bernaung. Sehingga, mau tidak mau ia masih tinggal di kondisi rumah yang cukup membahayakan.
Raski pun tak menolak jika pemerintah berencana merelokasinya ke tempat yang lebih aman.
“Sejak kejadian, saya terpaksa masih menempati rumah ini, karena gak tahu lagi tinggal di mana. Karena imbauan dari desa, saya disarankan ngungsi dulu, jadi kemungkinan saya sekarang tinggal di rumah orang tua dulu,” jelas dia.
Sekretaris Desa Leuwikujang, Samsu menyampaikan, peristiwa pergerakan tanah terakhir terjadi pada dini hari tadi sekira pukul 03.00 WIB.
Pergerakan tanah terjadi disebabkan dari Sungai Cijejeng yang meluap akibat cuaca ekstrim belakangan waktu ini.
“Selain itu, ditambah lagi di bawahnya itu ada sungai Cijejeng, yang diduga kontur tanah bergerak hingga bangunan yang di atasnya ikut bergerak. Sekarang, kami dari pemerintah desa dibantu anggota Polsek, Koramil dan Satpol PP Kecamatan Leuwimunding membantu evakuasi perabotan rumah warga, yang mana telah kami imbau untuk tidak terlebih dahulu menempati rumah ini demi keselamatan,” kata Samsu.
Sementara pantauan wartawan di lokasi, terlalu banyak dinding dan lantai yang mengalami retak-retak. Bahkan, di salah satu kamar sudah terdapat lubang hingga tembus ke ruang tengah sampai dapur. Di area dapur juga, lantai sudah meninggi, sehingga pemilik rumah sempat memotong bagian bawah pintu untuk bisa membukanya. (Munadi)
Discussion about this post