KAB. CIREBON, (FC).- Tumpukan sampah yang sempat menutupi aliran air di Bendungan Karet Jamblang, Desa Sambeng, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon kini sudah bersih tanpa sampah.
Upaya pembersihan sampah yang menumpuk di bendungan itu sampai memakan waktu tiga hari, dengan melibatkan armada dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan, bendungan karet Sungai Jamblang terjadi penumpukan yang luar biasa. Bahkan, sampai viral dan sudah dikunjungi Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya.
“Setelah kunjungan Pak Pj Bupati di bendungan karet Jamblang, beliau memberikan arahan kepada kami dan instansi lain untuk menyelesaikan tumpukan sampah tersebut. Operasinya selama 3 hari,” kata Iwan Ridwan Hardiawan, Senin (2/12).
Iwan menjelaskan, pembersihan sampah di bendungan karet itu dilakukan dengan cara sampah dinaikkan dari aliran sungai oleh PUTR melalui alat berat Excavator Amfibi, serta menurunkan Excavator Long Arm. Ditambah bantuan dari 2 unit truk dari BBWS dan 10 truk dari DLH Kabupaten Cirebon.
Semua alat pun dikerahkan untuk membersihkan sampah yang mengapung di bendungan karet Sungai Jamblang. Sampah yang diangkat rata-rata adalah sampah dari kayu, bambu, dan styrofoam.
“Ada sebanyak 20 truk sampah, satu truk beratnya sekitar 4 ton sampah. Ya, sekitar 80 ton sampah kita angkut. Alhamdulillah, kemarin sore kita menerima laporan situasinya sudah lancar dan normal,” katanya.
Setelah dibersihkan, lanjut Iwan, pihaknya menginginkan kedepan agar sampah yang menumpuk tidak terulang kembali. Yakni, masyarakat harus merubah perilakunya agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
Tidak hanya itu, meski sungai ini pemeliharaannya di BBWS, dan kategori tertentu ada di DPUTR. Pihaknya dari DLH akan memberikan support untuk tindakan yang sifatnya menjaga kebersihan sampah di aliran Sungai.
“Kita tidak hanya di bendungan karet saja. Kita juga mendapatkan laporan di Sungai Singaraja dan Sungai Si Putih Lemahabang akan kita garap bersihkan sampahnya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, tumpukan sampah yang menutupi aliran air di Bendungan Karet Jamblang, Desa Sambeng, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, menarik perhatian publik setelah viral di media sosial. Sampah-sampah tersebut diduga berasal dari limbah rumah tangga yang terbawa arus banjir saat hujan deras beberapa waktu lalu.
Menyikapi masalah ini, Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya, turun langsung untuk meninjau lokasi dan memastikan penanganan tumpukan sampah tersebut. Dalam kunjungannya, Wahyu didampingi oleh sejumlah pejabat terkait, seperti Kepala BPWS, Camat Gunung Jati, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Kepala Dinas PUTR Kabupaten Cirebon.
“Ini adalah langkah bersama untuk mencari solusi terbaik dalam menangani sampah di kawasan bendungan. Kami sudah sepakat, mulai hari ini Dinas PUTR akan menurunkan alat ampibi untuk mengangkat sampah, sementara BPWS akan mengangkutnya ke lokasi pembuangan sampah yang telah disepakati,” ujar Wahyu Mijaya.
Penyebab utama terjadinya penumpukan sampah ini, menurut Wahyu, adalah kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai, terutama di daerah hulu. Ditambah dengan tingginya debit air akibat hujan, sampah-sampah tersebut terbawa arus dan terhenti di area bendungan.
Untuk mengatasi masalah ini, Wahyu mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ia juga mengajak warga untuk mengelola sampah rumah tangga dengan baik, seperti memilah sampah organik dan non-organik, yang dapat dimanfaatkan kembali atau dijual.
“Langkah jangka panjang yang kami upayakan adalah pengelolaan sampah yang lebih efektif. Kami bekerja sama dengan desa-desa untuk mengalokasikan dana desa dalam pengelolaan sampah, serta berkoordinasi dengan BBWS untuk penempatan kontainer sampah di titik-titik yang rawan pembuangan sampah,” terang Wahyu.
Selain itu, Bupati Cirebon juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang berproses untuk mengembangkan fasilitas pengolahan sampah yang lebih baik. Salah satunya, dengan merencanakan pembangunan pengolahan sampah di Kubang Deleg dan Gempol untuk mengurangi volume sampah yang ada. (Ghofar)
Discussion about this post