KAB. CIREBON, (FC).- Ratusan hektare sawah di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon dilanda puso. Hal ini membuat para petani mengalami kerugian puluhan juta akibat kemarau panjang dan kekeringan yang melanda sawah yang tersebar di 12 desa di Kecamatan Mundu.
Kuwu Desa Mundu Mesigit, Syarifudin menjelaskan, Desa Mundu Mesigit merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Cirebon, namun saat ini hanya pemandangan hamparan tanaman padi yang menguning akibat kekeringan dan tidak bisa panen. “Selama satu bulan lebih, sawah-sawah tersebut tidak mendapat pasokan air yang cukup. Bahkan, sejumlah saluran pembuangan tampak surut dan mengering,” ungkapnya kepada FC, Rabu (4/9).
Ditambahkan Kuwu Syarifudin, dari dampak kemarau panjang ditambah dengan keringnya waduk Setu Patok, maka para petani di Kecamatan Mundu mengalami puso. “Ratusan hektare sawah para petani mengalami puso dan sebagian ada yang di panen paksa untuk mengurangi kerugian yang lebih besar,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan, Sekretaris Desa (Sekdes) Masud yang juga selaku petani yang mengelola lahan sawah pertanian, para petani mengharapkan pemerintah pusat, provinsi dan dinas terkait, untuk membuat persiapan distribusi air ke persawahan di Kecamatan Mundu. “Pasalnya pada prakteknya di lapangan, tata gilir air yang selama ini digemborkan tidak berjalan normal sesuai harapan dan keinginan para petani,” papar Masud.
Sedangkan, Kuwu Desa Luwung, Kecamatan Mundu, Tajudin juga mengatakan, para petani ramai-ramai mengusulkan bukan hanya gilir giring air, tapi minta difasilitasi oleh pemerintah untuk fokus menyelamatkan petani, khususnya di masa depan dalam upaya penanganan kelangkaan air untuk sawah. “Untuk itu, tidak ada solusi lain, sumur pantek lebih dioptimalkan lagi karena ini menjadi alternatif bagi petani di saat kurangnya pasokan air tak berfungsi normal,” ujarnya.
Kondisi ini mengundang Camat Mundu, Novi Komalasari memaparkan, pihaknya akan membantu dan mendampingi petani untuk mengajukan ke pemerintah dan instansi terkait, supaya mengantisipasi puso bagi petani pemilik sawah di musim tanam selanjutnya. “Sejauh ini kami terus melakukan upaya, namun kondisi ini tidak bisa terelakkan, ratusan hektare sawah di Kecamatan Mundu di 12 desa mengalami puso,” tutupnya. (Nawawi)