KOTA CIREBON, (FC).- Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) memastikan stok bahan pangan dalam kondisi aman.
Ketersediaan stok bahan pangan tersebut aman untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketersediaan beras, sayuran, daging maupun buah-buahan dalam kondisi siap untuk digunakan. Tidak hanya itu, kebutuhan bahan pangan tersebut jiga dipastikan keamanan dan kebersihannya.
Kepala DKP3 Kota Cirebon Elmi Masruroh mengatakan, untuk mendukung program MBG dibutuhkan tambahan stok bahan pangan. Seluruh persiapan sudah dilakukan termasuk ketersediaan stok.
“Kalau untuk stok maupun pasokan di Kota Cirebon karena memang sudah kita ketahui bersama dari neraca pangan yang selalu kita hitung setiap bulan itu surplus. Kenapa surplus, karena memang di Kota Cirebon ini walaupun bukan daerah produksi tapi ada pasar induk yaitu pasar Jagasatru dan Pasar Pagi jadi stok dan pasokan di kedua pasar itu sangat berlimpah,” katanya, Rabu (15/1/2025).
Ia melanjutkan, tidak hanya untuk mendukung program MBG stok bahan pangan juga tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Atok bahan pangan juga bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota termasuk juga yang untuk ke program MBG,” imbuhnya.
Ia menyatakan, sebelum didistribusikan bahan pangan tersebut diperiksa kebersihan dan kelayakannya, sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Sebelum dikonsumsi bahan makanan baik sayuran, daging maupun buah-buahan diperiksa terlebih dahulu. Kami memiliki tim yang bertugas untuk memeriksa keamanan bahan pangan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Program MBG mulai bergulir di Kota Cirebon. Tahap pertama program MBG baru bisa menyajikan sebanyak 6200 porsi makan untuk peserta didik TK, SD, SMP, balita dan ibu hamil.
Yayasan Pendidikan Delta Mundu Cirebon, Karangjalak dan Yayasan Miftahul Ulum, Sekarkemuning dipercaya sebagai dapur untuk meracik sajian program MBG.
“Kami melihat program MBG perdana di Kota Cirebon berjalan dengan baik,” kata Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi usai monitoring program MBG, Senin (13/1/2025)
Masih kata Agus, masing-masing yayasan menyajikan 3000 porsi MBG. Tahap pertama mengcover 30 sekolah untuk 6000 porsi. Sedangkan 200 porsi untuk ibu hamil dan balita. Sasaran wilayah untuk program MBG saat ini baru di Kecamatan Kesambi.
“Bertahap nanti bakal semua kecamatan. Untuk ibu hamil dan balita data yang ada baru di wilayah Sekarkemuning,” jelasnya.
Agus memastikan bahwa program MBG dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Sedangkan Pemkot Cirebon hanya mengalokasikan anggaran sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) yang diterbitkan pemerintah pusat.
“Kami mengacu Juklak dari pemerintah pusat, soal penyajian, menu dan kandungan gizi semuanya diatur oleh BGN,” ujarnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon Kadini mengatakan, para siswa mengapresiasi dengan adanya program MBG. Bahkan porsi yang disajikan layak untuk makan para siswa.
“Masakannya enak ada juga yang minta nambah. Kami pastikan distribusi MBG berjalan lancar,” ujarnya.
Masih kata Kadini, jika dihitung dari jumlah siswa di Kota Cirebon ada sebanyak 60 ribu orang. Oleh sebab itu program MBG di Kota Cirebon dilakukan secara bertahap. (Frans)
Discussion about this post