CIREBON, (FC).- Program Electrifying Agriculture (EA) inisiasi PT PLN (Persero) terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Cirebon. Salah satunya bagi Kelompok Tani Desa Leuwidingding, Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Ketua Kelompok Tani Desa Leuwidingding, Arif (32) mengatakan bahwa kehadiran listrik ke persawahan dapat lebih menghemat biaya operasional.
“Dengan menggunakan pompa listrik, kami para petani dapat menghemat pengeluaran operasional jika dibanding menggunakan pompa diesel. Bila menggunakan pompa diesel berbasis BBM, petani menghabiskan biaya sekitar Rp150.000-200.000 perhari untuk mengaliri air di atas lahan satu hektar. Sementara, bila menggunakan pompa listrik, petani hanya menghabiskan biaya sekitar Rp15.000-20.000 perhari dengan luas area teraliri air satu hektar.”
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cirebon, Imam Ahmadi mengatakan bahwa melalui program EA, PLN ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada pertumbuhan ekonomi. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami yakin dengan penggunaan berbagai inovasi teknologi agrikultur berbasis listrik membawa pelaku usaha menjadi lebih modern yang membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibandingkan dengan menggunakan energi fosil,” ungkap Imam.
Hingga 01 November 2024, terdapat 1486 pelanggan di wilayah kerja PLN UP3 Cirebon yang terlibat dalam program Electrifying Agriculture dengan total daya mencapai 11.511.250VA.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Agung Murdifi menyebut elektrifikasi di sektor pertanian sebagai salah satu program ekstensifikasi PLN.
“PLN siap melayani kebutuhan listrik dari berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan industri,” tambah Agung.
Agung menambahkan bahwa jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan potensi elektrifikasi yang tidak hanya menyasar subsektor tanaman pangan, tetapi juga peternakan dan perkebunan. (Rls/FC)
Discussion about this post