KOTA CIREBON, (FC).- Belakangan ini keluhan jalan rusak menjadi hal yang sering diungkapkan oleh masyarakat.
Sejumlah titik jalan di Kota Cirebon juga mengalami hal serupa, jalan yang tergenang air hujan dan volume kendaraan yang padat membuat aspal cepat terkelupas dan rusak.
Namun perbaikan yang harus dilakukan pemerintah, terkendala dengan penyesuaian anggaran atau yang dikenal dengan recofusing.
Mengakibatkan tahun 2021 perbaikan jalan tertunda, dinas terkait tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa melakukan perbaikan seadanya.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon Arif Kurniawan menuturkan, saat ini kecamatan bisa dilimpahkan kewenangan untuk perbaikan infrastruktur, namun nilainya sangat terbatas.
Regulasi tertuang dalam Permendagri Nomor 130 dan Peraturan Wali Kota (Perwali).
“Kelurahan mengusulkan ke kecamatan untuk perbaikan jalan. Dalam aturannya diperbolehkan,” kata Arif kepada FC, Minggu (28/2).
Pengajuan perbaikan jalan tingat RT, RW dan kelurahan disampaikan pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Untuk ruas jalan penghubung kecamatan menggunakan anggaran di dinas terkait. Jika disetujui maka pelaksanaan baru bisa digelar pada tahun depan atau 2022.
Arif mengakui dalam Permenkue Nomor 5 pemerintah menganggarkan 5 persen untuk anggaran tersebut.
Namun kondisi saat ini tidak memungkinkan karena penyesuaian anggaran Covid-19, itu sebabnya banyak kecamatan dan kelurahan yang mengeluh.
“Anggaran dari APBD 2021 tidak memungkinkan untuk perbaikan jalan, karena keterbatasan dan sudah banyak yang disesuaikan atau recofusing. Sehingga dinas terkait, tidak maksimal untuk melakukan perbaikan jalan,” ungkapnya.
Sementara, langkah antisipatif cegah Kecelakaan karena jalan rusak dilakukan oleh Satlantas Polres Cirebon Kota.
Dengan menambal jalan perlubang di ruas jalan utama di Kota Cirebon. Penambalan dengan cara dicor menggunakan mobil truk mixer pada bagian yang berlubang.
Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Laode Habibie melalui KBO Iptu Joni mengaku khawatir, dengan lubang di ruas jalan utama bisa menimbulkan kecelakaan.
Apalagi lubang tertutup air setelah hujan, tidak akan terlihat oleh pengendara mobil maupun motor.
“Kami tidak ingin kecelakaan akibat jalan berlubang. Oleh sebab itu kami lakukan antisipasi sejak dini,” kata dia.
Ruas jalan berlubang yang diperbaiki diantaranya depan lampu merah Gunung Sari, Jalan Wahidin, Jalan Siliwangi, Jalan Kartini dan Jalan Cipto.
Perbaikan dilakukan secara bertahap bergantung pada kondisi cuaca dan keramaian kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
“Diameter dan kedalaman beragam, kami perbaiki ruas jalan secara bertahap disesuaikan dengan kondisi lalulintas,” ungkapnya.
Pihaknya menghimbau kepada pengguna jalan untuk tetap berhati-hati saat melintas di ruas jalan berlubang. Terlebih saat cuaca hujan dan malam hari.
“Meskipun belum ada laporan, masyarakat patut berhati-hati dan waspada ketika melewati genangan air hujan,” tuntasnya. (Agus)
Discussion about this post