KAB. CIREBON, (FC).- Pemkab Cirebon kembali mendapat tawaran kerja sama pengolahan sampah dari salah satu perusahaan swasta yaitu PT Global Energi Investama. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Bupati Cirebon, H Imron mengaku senang dengan tawaran kerja sama ini. Pasalnya, skema kerja sama yang disampaikan pihak perusahaan tersebut, tidak ada hal yang memberatkan Pemkab Cirebon.
Ia menyampaikan, Pemkab Cirebon hanya diminta menyediakan lahan seluas dua hektare tanpa ada kewajiban membayar tipping fee. “Rencananya kita siapkan lahannya di Kecamatan Gempol,” kata Imron, Selasa (1/7).
Lahan yang sudah disiapkan di wilayah tersebut, semula dipersiapkan untuk tempat pembuangan sampah wilayah barat sebagai pengganti TPA Gunungsantri yang kontraknya akan habis dalam beberapa tahun ke depan. “Tentu saja senang dengan tawaran ini, karena kami hanya diminta menyiapkan lahan saja dua hektare,” kata Imron.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan, keinginan pihak PT Global Energi Investama untuk berinvestasi di Kabupaten Cirebon ini disampaikan oleh CEO perusahaan tersebut.
PT Global Energi Investama adalah perusahaan yang fokus mengolah sampah menjadi energi listrik. Menurut Iwan, hal yang membuat pihaknya tertarik dengan tawaran tersebut, karena pihak investor tidak meminta Pemkab Cirebon untuk membayar tipping fee.
Iwan menyampaikan, pihak investor hanya meminta Pemkab Cirebon menyiapkan lahan dua hektare, kemudian mereka membangun infrastrukturnya sendiri. “Bahkan dari hasil penjualan listrik, mereka menjanjikan ada bagi hasil untuk Kabupaten Cirebon. Ini tentu sangat menarik,” ujar Iwan.
Ia menjelaskan, Bupati Cirebon meminta DLH dan dinas terkait yang hadir dalam audiensi tersebut untuk mendalami rencana kerja sama tersebut. Jika hasil pendalaman ini visible, maka rencana kerja sama ini akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni dengan MoU dan perjanjian kerja sama (PKS).
Meskipun nilai investasi sendiri belum muncul dalam audiensi tersebut, namun secara teknis PT Global Energi Investama membutuhkan pasokan sampah 500 sampai 600 ton per hari.
Jika semua rencana tersebut berjalan dengan lancar, tahun 2027 pengolahan sampah menjadi energi listrik bisa berjalan sesuai target. “Kalau tanah nanti kita siapkan 2026, tapi mereka sudah FS dari sekarang. Kemudian kalau pembangunan infrastruktur sampai pemasangan mesin satu tahun, ya mungkin 2027 operasional,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post