KOTA CIREBON, (FC).- Keraton Kasepuhan Cirebon hingga kini masih memegang teguh tradisi leluhur.
Tradisi yang sarat dengan nilai dan filosofi hidup manusia ini, masih tetap lestari sampai sekarang.Masyarakat pun dapat mengikuti dan menyaksikan secara langsung di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Salah satunya adalah tradisi Bekaseman. Tradisi ini dilakukan setiap tahun di bulan Maulud dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bekaseman dilaksanakan berbarengan dengan tradisi Siraman Panjang.
Bekaseman sendiri adalah makanan atay lauk yang diolah dengan cara tradisional sehingga hasilnya terfermentasi dengan baik.
Caranya adalah beberapa jenis ikan dipotong dengan ukuran tertentu lalu dimasukkan ke dalam kendi atau guci yang terbuat sari tanah liat dengan dibumbui gula jawa, nasi, dan garam.
Setelah dimasukkan ke dalam kendi, ikan yang sudah diberi rempah ditutup lalu disimpan selama 30 hari atau dari tanggal 5 Bulan Sapar sampai tanggal 5 Bulan Maulud.
Patih Keraton Kasepuhan Cirebon RR. Gumelar Suryadiningrat mengatakan, Bekaseman merupakan tradisi turun temurun yang masih lestari sejak zaman Sunan Gunung Jati.
“Bekaseman adalah tradisi Keraton Kasepuhan Cirebon yang sudah ada sejak zaman leluhur kami. Bekaseman dilakukan setiap bulan Maulud,” katanya, Sabtu (23/9).
Ia menjelaskan, Bekaseman terdiri dari sejumlah ikan yang difermentasi dalam kendi lalu dinikmati bersama saat puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Bekasem bahannya dari ikan. Nanti ikan-ikan ini akan dicampur dengan makanan khas lainnya yaitu Nasi Rasul yang hampir mirip-mirip dengan Nasi Kebuli. Nasi Rasul ini akan dihidangkan dan dinikmati bersama saat puncak rangkaian peringatan Maulid Nabi,” terangnya.
Sebelum dihidangkan, Bekaseman masih harus diproses terlebih dahulu, setelah dikeluarkan dari dalam kendi dicuci bersih, dijemur dan diproses lagi di dapur Mulud.
Setelah melewati beberapa proses ikan Bekaseman dihidangkan pada H-2 puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Dibuatnya nanti pada H-2 di puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Disuguhkan pada saat acara Panjang Jimat,” pungkasnya. (Frans/Job/FC)
Discussion about this post