MAJALENGKA, (FC).- Belasan ribu jiwa dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Majalengka terdampak kekeringan pada musim kemarau kali ini. Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, jajarannya mencatat hingga kini jumlah warga terdampak kekeringan mencapai 14279 jiwa atau 4714 KK.
Menurut dia, belasan ribu warga tersebut tersebar di tujuh kecamatan, di antaranya, Majalengka, Kadipaten, Kertajati, Jatitujuh, Palasah, Kasokandel, dan Panyingkiran.
“Ada 12 desa di tujuh kecamatan tersebut yang terdampak kekeringan paling parah,” ujar Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Sabtu (23/9).
Bahkan, warga di desa-desa itu tidak mendapatkan akses air bersih sejak beberapa waktu lalu, karena sumber air milik warga mengering akibat musim kemarau. Karenanya, BPBD Majalengka menggandeng PMI, TNI, Polri, dan lainnya, untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke 12 desa di tujuh kecamatan tersebut secara rutin.
Ia mengatakan, hingga kini jumlah bantuan air bersih yang disalurkan BPBD, PMI, TNI, Polri, dan lainnya di tujuh kecamatan terdampak kekeringan itu mencapai 378 ribu liter.
“Kami bersama PMI, TNI, Polri, dan lainnya bergiliran untuk menyalurkan bantuan air bersih, sehingga setiap hari ada yang menyuplai ke sana,” kata Rezza Permana.
Ia menyampaikan, pendistribusian air bersih secara bergiliran itu untuk memastikan agar setiap harinya warga mendapatkan bantuan air bersih dari petugas. Pasalnya, di beberapa desa, misalnya Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD maupun PMI untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Karenanya, dari 378 ribu liter bantuan air bersih tersebut sebanyak 168 ribu liter didistribusikan ke Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, khususnya di Desa Heuleut.
“Setiap harinya, kami selalu berkoordinasi untuk memastikan seluruh wilayah terdampak kekeringan di Majalengka mendapatkan pendistribusian air bersih,” ujar Rezza Permana. (Munadi)
Discussion about this post