MAJALENGKA, (FC).– KPU Goes To Pesantren sukses diselenggarakan. Kali ini rombongan pimpinan KPU Majalengka menyambangi Pondok Pesantren atau Ponpes Al Mizan Jatiwangi, yang berlokasi di Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Tidak hanya memberi edukasi tentang demokrasi elektoral saja pada para santri Al Mizan, KPU Majalengka juga mengajak para santri untuk nonton bareng (nobar) film Kejarlah Janji.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi, KH.Maman Imanulhaq mengatakan, kunjungan KPU ke pesantren ini penting mengingat para santri merupakan subjek dalam pelaksanaan pemilihan umum.
Oleh sebab itu, kata Anggota DPR RI tersebut, program yang menyasar para pemilih pemula ini diharapkan bisa mengangkat tingkat partisipatif santri dan civitas pesantren dalam pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil.
“Saya memberikan apresiasi kepada KPU yang telah menginisiasi pelaksanaan. Kehadiran KPU langsung ke tengah masyarakat ini tentunya memberi edukasi kepada para santri dalam mengikuti proses pemilihan umum,” kata Kiai Maman, Senin (23/10).
Sementara itu, Ketua KPU Majalengka Agus Syuhada mengungkapkan, sengaja KPU mengajak para santri menonton film besutan Garin Nugroho itu, karena banyak pesan yang implisit disampaikan seperti pentingnya menggunakan hak pilih serta mengajak masyarakat untuk tidak golput.
Kemudian juga, imbuhnya, ada ajakan untuk memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, pesan tentang melawan money politik, kampanye bersih, serta bentuk partisipasi yang bisa dilakukan publik dalam mengawal kualitas pemilu, tapi tanpa terkesan menggurui.
“Nah ini yang perlu kita tanamkan kepada para santri sebagai pemilih pemula agar memiliki pengetahuan dalam mengikuti tahapan pemilihan umum nanti,” jelas ketua KPU Majalengka.
Sementara itu seorang santriwati Ponpes Al Mizan merasa senang dengan adanya nobar film dengan judul Kejarlah Janji. Karena isi dari alur cerita ini adalah terkait memilih calon pemimpin juga memilih calon wakil rakyat.
Diman diceritakan dalam film ini, masyarakat tidak boleh terjebak okeh politik pragmatis. Masyarakat harus jeli memilih calon pemimpin atau wakil rakyat untuk lima tahun kedepan.
“Sebagai pemilih pemula, saya menyambut adanya nobar film Kejarlah Janji. Dari cerita film ini kita sebagai pemilih pemula mempunyai bekal untuk memilih calon pemimpin,” ujar santriwati yang mengaku bernama Aisah. (Munadi)