KAB. CIREBON, (FC).- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengakui bahwa posisi kebiasaan makan ikan di Kabupaten Cirebon relatif masih lebih rendah.
Karena rata-rata dalam satu tahun masyarakat Kabupaten Cirebon konsumsi ikan 34,56 kilogram.
Sementara provinsi itu sudah 41 kilogram, kemudian secara nasional sudah 56 kilogram per tahun.
“Nah jadi ini PR kita untuk membiasakan makan ikan kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya usai acara bazar sekaligus Bimtek Gemarikan di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Selasa (10/9).
Pada prinsipnya, lanjut Wahyu, sebenarnya banyak manfaat dari olahan ikan yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, apalagi oleh anak-anak.
“Nah karena itulah, memang kita harus membiasakan makan ikan,” kata Wahyu.
Baca Juga: Program Gemar Makan Ikan Guna Cegah Stunting
Diharapkan, melalui sosialisasi-sosialisasi juga pameran-pameran dan penyuluhan-penyuluhan seperti ini, minat masyarakat untuk mengolah ikan semakin meningkat.
Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana menambahkan, produksi ikan, baik laut maupun budidaya di Kabupaten Cirebon memang banyak.
Namun, karena komoditas ini mempunyai nilai ekonomi, jadi mengesampingkan untuk dikonsumsi sendiri.
Sehingga perlunya sosialisasi, perlunya intervensi dari pemerintah melalui berbagai program, termasuk bimbingan teknik (bimtek) ini.
“Bimtek ini memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik itu PKK maupun desa. Termasuk kita juga nanti akan bentuk porikan. Porikan itu porung peningkatan konsumsi ikan secara berjenjang dari desa, kecamatan, dan kabupaten,” kata Erus.
Baca Juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Kampanyekan Gemar Makan Ikan
Iyus sapaan akrabnya melanjutkan, untuk menggerakkan, mensosialisasikan bahwa ikan itu adalah kebutuhan yang sangat penting bagi pengentasan stunting, peningkatan gizi masyarakat serta menjaga kesehatan masyarakat.
“Jadi kenapa masih rendah? Mungkin para nelayan kita juga belum memahami bahwa hasil tangkap atau ikan yang ditangkapnya itu lebih penting, dibandingkan konsumsi makanan yang lain,” pungkasnya. (Ghofar)