KAB. CIREBON, (FC), – Maraknya kenakalan remaja yang dilakukan oleh kalangan pelajar bahkan hingga ada korban jiwa, membawa Komite SMP Negeri 2 Ciledug berinisiasi melakukan penyuluhan kepada siswa dengan mendatangkan pemateri dari lintas instansi, Senin (12/8).
Ketua Komite SMP N 2 Ciledug Suharto dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya sengaja meminta waktu kepada sekolah untuk mendatangkan lintas instansi Muspika Ciledug untuk memberikan penyuluhan kepada siswa SMP N 2 Coledug.
Hal itu dilakukan bukan untuk apa-apa namun sebagai wujud kepedulian komite terhadap para siswa di SMPN 2 Ciledug, terkait maraknya kenakalan remaja yang dilakulan oleh pelajar dan bahkan menimbulkan korban jiwa.
Padahal perbuatan tersebut sebenarnya sangat kurang layak dilakukan anak-anak pelajar penyuluhan dilakukan agar tidak ada siswa ayang terlibat kenakalan raja khususnya di lingkungan SMPN 2 Ciledug.
“Kami merasa miris melihat situasi saat ini banyaknya kejadian tawuran antar pelajar bahkan sampai korban jiwa melayang sia-sia,” ungkapnya.
Senada juga disampaikan anggota Komite SMP N 2 Ciledug Edi Junaedi yang menyarankan agar SMPN2 Ciledug mengintrnsifkan kegiatan ekstrakurikuler dan terprogram bagi para siswa.
Kmudian juga harus ada peningkatan pengawasan super dimana ketika selesai jam sekolah siswa diserahkan penuh kepada orang tua
Karena beberapa kejadian banyak ditemukan kenakalan pelajar ditemukan setelah pulang sekolah jam pelajaran sekolah masih ada kontrol setelah jam sekolah mutlak orang tua, terkadang ketika kejadian saling menyalahkan ini tanggungjawab sekolah, sekolah sedikit keras ambil tindakan sekolah disalahkan orang tua
Dijelaskannya, Kenakalan remaja lumrah tetapi jika sudah mengarah kriminalitas maka cyber sekolah harus berfungsi, usia remaja sangat suka konten kekerasan sering upload ke youtube, medsos maka cyber sekolah mampu mengendalikan, dalam hal ini pembina OSIS dimaksimalkan fungsinya.
“Selain itu kami juga berharap agar Kerjasama dengan muspika ini dilaksanakan secara kontinu secara bergilir untuk melakukan razia dan pengawasan terhadap pelajar khusunya pelajar di SMPN 2 Ciledug ini,” ujarnya
Danramil Ciledug Kapten CPL Suryanto yang disampaikan oleh Serda Karno pihaknya menyampaikan agar siswa – siswi SMPN 2 Ciledug untuk mengingat apa yang telah diikrarkan, ada 4 poin ikrar pelajar yang disampaikan yaitu tidak akan melakukan penyalahgunaan narkoba, Tidak akan terlihat gank motor, Tidak akan terlibat tawuran antar pelajar atau kelompok lainnya, dan Tidak akan melakukan tindakan kriminal.
Menurutnya, Usia SMP masih menjadi tanggungjawab orang tua sehingga harus berfikir sebelum melakukan tindakan kenakalan remaja karena akan melibatkan orang tua, minimal jangan membuat malu nama orang tua atas tindakan yang dilakukan, usia remaja yang memiliki energi ful sebaiknya disalurkan ke hal yang tepat salah satunya mengikuti eskul di sekolah yang bisa menjadi prestasi mengangkat nama baik pribadi, orang tua dan sekolah.
“Apapun yang dilakukan siswa-siswi SMPN2 Ciledug pasti kami dengar, maka kami berpesan Jaga nama baik SMPN 2 Ciledug, kami hanya ingin mendengar prestasi dari siswa SMPN 2 ciledug
Kepala SMPN 2 Ciledug Yunus mengapresiasi atas langkah yang dilakukan Komite Sekolah untuk melakukan penyuluhan kepada siswanya, karena menurutnya, bila yang menyampaikan himbauan, larangan ataupun nasehat kepad apara siswa akan ada pengaruh kepada siswa bila yang menyampaikan dari pihak luar sekolah.
Selanjutnya juga menurutnya bahwa sekolah memiliki keterbatasan mata dan kaki untuk melakukan pengawasan kepada siswa, maka perlu adanya kerjasama antar instansi untuk saling membantu, terutama saat jam sekolah antara pukul 07.00 – 13.30 WIB bila tidak berada di lingkungan sekolah boleh saja tanyakan, untuk sama-sama saling melakukan pengawasan.
“Hasil lokakarya kemarin bersama ibu Kapolresta mengintruksikan ajjaarannya untuk keliling di jam sekolah, terkadang nongkrong dengan anak-anak tidak sekolah dan itu menjadi cikal bakal munculnya kenakalan remaja anak sekolah, terkadang kejadian tawuran
Pelajar didepan dan mereka ada dibelakang itu yang membuat kita merasa sangat repot, “ungkapnya. (Nawawi)