KUNINGAN, (FC).- Program KKN Kolaborasi yang melibatkan 4 perguruan tinggi se-Kabupaten Kuningan resmi ditutup.
Empat perguruan tinggi tersebut, yaitu Universitas Kuningan, STKIP Muhammadiyah, Universitas Islam Al-Ihya dan STIKES Muhammadiyah Kuningan
Diseminasi hasil KKN Kolaboratif itu menjadi masukan dan saran bagi pemerintah Kabupaten Kuningan melalui berbagai perangkat daerah.
Meliputi Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Bagian Kesra Setda Kuningan berkaitan dengan data kemiskinan dan pengangguran.
Adapun KKN Kolaborasi telah berlangsung dari tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus 2024 dan melibatkan 110 mahasiswa.
Program pelaksanaan KKN Kolaborasi di 5 desa kategori miskin ekstrem tersebut dikolaborasikan melalui program sadulur dari Pemda Kuningan.
Baca Juga: KKN Mahasiswa IPB dan UPS Membuat Inovasi Garden Tower
Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat menyebutkan bahwa melalui pemutakhiran data yang dilakukan oleh mahasiswa peserta KKN dapat menjadi masukan yang membangun bagi perencanaan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
“Penyempurnaan data merupakan langkah awal dari perencanaan yang akan dilakukan selama setahun ke depan. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran lantas mengevaluasi program untuk dilakukan perbaikan tahun demi tahun. Dengan begitu, program pemerintah dapat tepat sasaran dalam penanggulangan kemiskinan maupun pengangguran,” jelas Iip.
Adapun program unggulan yang menjadi fokus utama peserta KKN Kolaboratif, di antaranya adalah validasi data kemiskinan, edukasi pencegahan stunting.
Kemudian pendataan KIA (Kartu Identitas Anak), pelayanan terpadu penerbitan dokumen kependudukan untuk anak, literasi pendidikan dan Desa sadar hukum.
“Ke depan diharapkan KKN Kolaboratif akan merangkul lebih banyak perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan sebagai bahan masukan bagi kebijakan pemerintah daerah,” ungkap Iip. (Ali)