KUNINGAN, (FC).- Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan (IBK) Universitas Kuningan (Uniku) mengikuti agenda Kurasi Pemeringkatan Lembaga Inkubator yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UMKM RI, Bidang Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha. di Quest Hotel San Denpasar Bali.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 35 lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan itu, berlangsung selama tiga hari.
“Proses Pemeringkatan Lembaga Inkubator dilakukan berasarkan dasar hukum PP No 7 tahun 2021 dan juga Permenkop No 4 tahun 2023 proses ini merupakan sebuah wujud upaya untuk memastikan Kualitas Lembaga Inkubator yang ada semakin baik sehingga tenant start-up yang dihasilkanpun semakin baik”, jelas Asisten Deputi teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Christina Agustin.
Proses penilaian dilakukan oleh para dewan juri yang memang sudah memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang Inkubasi usaha yaitu Halim Nababan, Wisono dan Didi Diarsyah.
Hasil yang akan didapat oleh para Lembaga Inkubator yang mengikuti Pemeringkatan ini akan menghasilkan predikat A, predikat B, predikat C dan Belum dapat dilakukan pemeringkatan.
Wakil Rektor III Uniku, Novi Satria Praja, didampingi Kepala IBK Uniku Neni Nurhayati, menyampaikan sebagai salah satu peserta dalam kegiatan tersebut, menunjukan bahwa IBK Uniku ingin terus meningkatkan kualitas dan juga komitmennya dalam melakukan proses inkubasi kepada para tenant binaan.
“Hal ini akan menjadi penyemangat untuk IBK Uniku untuk terus melakukan pendampingan dan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, NGO, BUMN / BUMD, Lembaga, Akademisi, Profesional agar bisa menghasilkan tenant atau startup yang bisa terus tumbuh dan berkembang namun juga dapat memberikan dampak,” jelas Novi
IBK Uniku, menurut Novi, tidak bisa berjalan sendirian untuk bisa melakukan inkubasi, namun membutuhkan kolaborasi yang membangun dengan berbagai pihak agar bisa melakukan proses inkubasi yang ada.
“Untuk itu, kami mengajak kepada berbagai pihak untuk bisa melakukan proses inkubasi dan menghasilkan tenant maupun startup yang dapat memberikan dampak,” ungkap Novi.
IBK Uniku, disebutkan Novi, masuk kedalan bagian dari 35 Inkubator yang ikut acara di Bali, karena IBK Uniku telah melalui proses seleksi yang sangat ketat yang diselenggarakan oleh pihak Kementerian terkait.
“Alhamdulillah, setelah melalui proses rangkaian seleksi yang sangat ketat, IBK Uniku akhirnya bisa terpilih dan mengikuti kegiatan yang digelar di Bali. Ini prestasi yang sangat bagus dan membanggakan buat IBK sekaligus Uniku,” jelas Novi.
Perlu diketahui bersama, saat ini IBK Uniku telah memiliki 34 tenant dan 80 % dari tenant tersebut telah memperoleh pendanaan dari beberapa Kementerian seperti program P2MW, KKWP, dan sebagainya. Hasil Kurasi Pemeringkatan Lembaga Inkubator akan diumumkan pada bulan Oktober 2024 mendatang. (Ali)