MAJALENGKA, (FC).– Musim panen tembakau tahun ini memberikan angin segar bagi petani di Kabupaten Majalengka.
Kenaikan harga tembakau di pasaran membuat para petani tembakau di Kecamatan Bantarujeg dan Lemahsugih berseri-seri.
Ketua Kelompok Tani Sari Mukti Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Didin Saepudin, mengungkapkan, harga tembakau tahun ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Biasanya tembakau dijual seharga Rp 25 ribu per sasag, sekarang bisa mencapai Rp 40 ribu per sasag atau Rp600 ribu untuk 20 sasag per kodi,” ujar Didin Saepudin, Senin (5/8).
Didin menjelaskan bahwa aktivitas penjualan sangat bergantung pada kualitas tembakau.
Dikatakannya, tembakau berkualitas tinggi akan dihargai lebih tinggi oleh pembeli.
“Tembakau yang sudah diolah dan siap dijual tidak sulit untuk dipasarkan karena banyak bandar di daerah ini. Kami hanya perlu mencari bandar yang bersedia membayar harga tinggi,” jelasnya.
Camat Bantarujeg, Agus Heriyanto, menambahkan bahwa Kecamatan Bantarujeg memiliki sekitar 600 hektar lahan yang ditanami tembakau, tersebar di Desa Babakansari, Bantarujeg, Gununglarang, Wadowetan, Sindanghurip dan Cipeundeuy.
“Masyarakat petani di Kecamatan Bantarujeg biasanya mulai panen tembakau menjelang musim kemarau, yaitu pada bulan Juli hingga Agustus,” papar Agus Heriyanto.
Agus mengungkapkan, bahwa peningkatan harga tembakau ini tentu memberikan harapan baru bagi petani di Majalengka.
Dengan harga jual yang lebih tinggi, para petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan.
Selain itu, meningkatnya aktivitas jual beli tembakau juga berdampak positif pada perekonomian lokal.
Banyak warga yang terlibat dalam rantai distribusi tembakau, mulai dari petani, pengepul hingga pedagang di pasar.
Sementara, bagi Didin dan para petani tembakau lain di Kabupaten Majalengka, musim panen tahun ini merupakan sebuah berkah.
Kenaikan harga di pasaran yang signifikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha pertanian tembakau yang digelutinya. (Munadi)