KAB. CIREBON, (FC).- Selain berbagai pemaparan terkait pembangunan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026, juga menyinggung berbaagai hal diluar tema.
Musrenbang digelar di Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata (Gedung Negara) Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Rabu (7/5).
Gubernur yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) akan membongkar tiang-tiang baligo di wilayah Jawa Barat yang menganggu estetika kota serta beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digital.
“Kita sudah masuk era digital. Sosialisasi sekarang cukup melalui TikTok, YouTube, dan media sosial lainnya. Kalau pakai baligo dengan anggaran Rp6 miliar pun tidak akan cukup,” ujar KDM.
Tak hanya itu, KDM juga mengungkapkan anggaran kerja sama media dari Pemprov Jabar yang sebelumnya mencapai Rp50 miliar kini dipangkas drastis menjadi Rp3 miliar. Kebijakan ini, katanya, bertujuan agar anggaran bisa bermanfaat.
KDM juga menyinggung adanya kelompok media tertentu yang selama ini disebut-sebut menikmati anggaran dari Diskominfo dan Bank BJB.
Ia menegaskan kebijakan pengurangan anggaran bukan berarti menutup ruang untuk media profesional.
“Saya tahu kok dulu ada salah satu kelompok media yang menikmati. Tapi saya yakin, wartawan yang profesional tidak akan terhalang oleh kerja sama media. Mereka akan tetap mengangkat isu yang berkembang di publik,” katanya.
KDM menambahkan, meskipun anggaran kerja sama media dikurangi, media sosial yang ia kelola dibiayai secara mandiri dan tetap mampu menciptakan dampak besar.
“Media sosial saya menghasilkan berita pro dan kontra, tapi menghiasi media mainstream dan sosial media di Indonesia. Jawa Barat hari ini menjadi sorotan nasional,” katanya.
“Jawa Barat mendapatkan kebahagiaan, hari ini sudah sempurna. Budak masuk ka Barak, Persib juara,” imbuhnya. (Agus)
Discussion about this post