KOTA CIREBON, (FC).- Sejumlah baliho berkukuran cukup besar dan mencolok terpampang di jalan protokol Kota Cirebon.
Baliho ini bukan baliho bekas kampanye Pemilu kemarin, tapi baliho ini berisi foto dan pesan dari tokoh masyarakat, politikus yang biasa disapa Abah Qomar.
Sejumlah tokoh di Kota Cirebon menanggapi ramainya baliho Abah Qomar yang disebut-sebut akan maju pada kontestasi politik, Pemilihan Walikota (Pilwalkot) atau
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cirebon tahun ini.
Salah seorang tokoh yang menanggapi, Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon, H. Hediana Yusuf.
Menurutnya, Abah Qomar sudah dikenal di kalangan masyarakat, bukan hanya dikenal sebagai artis atau pelawak senior. Abah Qomar juga merupakan dosen.
“Di bidang pendidikan juga, beliau (Abah Qomar) dosen di sini (Institut Mahardika), di bidang politik itu pernah di DPR-RI. Berarti kan orang hebat sudah dikenal,” kata Hediana, Jumat (22/3).
Dikatakannya lebih lanjut, untuk melangkah ke arah Pilkada, menurutnya, tergantung dari masyarakat Kota Cirebon.
“Masyarakat Kota Cirebon menyukai tidak kalau Abah Qomar jadi walikota, kalau pribadi saya (nilai) layak, tinggal ditanyakan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Di kesempatan lain, Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dani Mardani menyebutkan sosok Abah Qomar meruapakan senior yang berpengalaman.
“Abah Qomar itu adalah orang yang berpengalaman di dunia politik, kemudian cerdas, humble, intinya orangnya baik,” kata Dani.
Diketahui sebelumnya, pengguna jalan di Kota Cirebon, khususnya yang melintas Perempatan Gunung Sari tersita perhatiannya ke satu baliho berukuran besar yang di Jalan Wahidin menghadap ke Jalan Cipto Mangunkusumo.
Baliho tersebut bergambar seorang tokoh publik yang juga komedian senior, dia adalah Abah Qomar.
Foto Abah Qomar terlihat melambaikan tangan dengan tulisan bertema perbincangan dalam pesan singkat. “Lagi nyapa siapa Bah?” tulis kolom berwana hijau yang seakan pertanyaan dari masyarakat saat melihat foto Abah Qomar tersebut.
Sedangkan di kolom pesan warna biru, Abah Qomar menuliskan jawabannya “Nyapa yang mau bangun kota bareng abah”.
Sontak, pengguna jalan yang melintas bertanya-tanya apa maksud baliho tersebut. (Agus)