KOTA CIREBON, (FC).- Menjelang musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, memperbaiki senderan sejumlah sungai.
Hal ini dilakukan mengingat senderan sungai ada yang sudah rusak atau longsor. Karena bisa menjadi penyebab air di sungai tersebut meluap, ketika air melimpah pada musim hujan.
Seperti senderan yang longsor di Sungai Sijarak yang terletak di depan kantor Disnaker Kota Cirebon.
Perbaikan melalui Bidang Sumber Daya Air ini dengan membangun kembali senderan yang longsor, agar lebih kuat jika aliran Sungai Sijalrak deras.
Kepala DPUTR Kota Cirebon, Irawan Wahyono mengatakan, kegiatan Perbaikan guna memastikan kondisi senderan sungai siap dialiri air. Terutama dengan debit lebih tinggi dibanding sebelum saat musim hujan.
“Setidaknya dapat mengurangi potensi luapan air ketika intensitas hujan tinggi,” jelasnya, Minggu (2/10).
Masih kata Irawan, keberadaan sungai Sijalak sangat vital. Selain berada di pusat kota, sungai ini mampu mencegah terjadinya banjir di wilayah sekitar.
“Jika tidak kami perbaiki, khawatir terjadi banjir,” katanya.
Dia berharap perbaikan ini mencegah terjadi banjir dan aliran air di sungai Sijalak berjalan lancar. “Semoga tidak banjir saat musim hujan,” ungkap dia.
Sementara itu, memasuki triwulan keempat menjelang akhir tahun 2022 ini, DPUTR Kota Cirebon terus melakukan penyisiran guna perbaikan jalan berlubang di Kota Cirebon.
Sejak awal tahun dilakukan, sedikit demi sedikit progresnya mulai terlihat. Karena dengan anggaran rutin yang ada, DPUTR memaksimalkannya untuk mewujudkan Kota Cirebon bebas jalan berlubang.
Sub Koordinator Teknik Jalan dan Jembatan di DPUTR Kota Cirebon, Slamet Riyadi Umar menyampaikan, penyisiran terus dilakukan. Dan setelah ditemukan, maka pihaknya langsung melakukan perbaikan.
“Penyisiran jalan berlubang terus, tidak berhenti kita lakukan,” ungkap Slamet.
Jika dihitung secara kasar, lanjut Slamet, diperkirakan 80 persen jalan berlubang sudah diperbaiki. Sehingga persis hanya tinggal 20 persen saja yang masih perlu perbaikan.
“Tinggal 20 persen, kurang lebih yang harus diperbaiki. Tapi kalau musim hujan kemungkinan nambah,” lanjut Slamet.
Penambahan yang dimaksud, kata Slamet, jalan-jalan berlubang di Kota Cirebon didominasi disebabkan oleh genangan air, bukan oleh kendaraan yang melebihi tonase.
Maka dari itu, kata Slamet, menjelang musim penghujan di akhir tahun nanti, diprediksi pekerjaan penambalan lubang jalan akan lebih banyak.
“Kebanyakan jalan berlubang karena genangan air. Di musim hujan nanti, kerja kita lebih intens,” jelasnya.
Terakhir, kata Slamet, para petugasnya diturunkan untuk melakukan perbaikan di Jalan Tampomas dan Jalan Rinjani I. Perbaikan di wilayah Perumnas memang mendominasi. Bahkan sebagian besar lubang jalan ada di ruas-ruas jalan di wilayah Perumnas.
Dengan kondisi kerusakan yang terus disisir dan diperbaiki, untuk perbaikan rutin, pihaknya pun mengharapkan ada suntikan anggaran lebih untuk tahun depan. Sehingga perbaikan dan penyisiran lebih maksimal.
“Ke depan, mudah-mudahan anggaran perbaikan rutin lebih dimaksimalkan,” tutupnya. (Agus)
Discussion about this post